Rabu 27 May 2020 19:17 WIB

India Uji Coba Favipiravir-Umifenovir untuk Pasien Covid-19

India masuki uji coba fase 3 kombinasi favipiravir-umifenovir untuk pasien Covid-19.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Obat-obatan (ilustrasi). Glenmark melakukan uji klinis terhadap kemanjuran gabungan dua obat antivirus, yakni favipiravir dan umifenovir, untuk pasien Covid-19.
Foto: Livescience
Obat-obatan (ilustrasi). Glenmark melakukan uji klinis terhadap kemanjuran gabungan dua obat antivirus, yakni favipiravir dan umifenovir, untuk pasien Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan Glenmark Pharmaceuticals akan memulai uji coba klinis fase 3 baru dengan kombinasi dua obat antivirus favipiravir dan umifenovir pada pasien Covid-19 di India. Penelitian yang dijuluki FAITH trial akan melibatkan 158 pasien yang dirawat di rumah sakit yang memiliki gejala sedang infeksi virus corona.

Glenmark adalah perusahaan farmasi pertama yang menerima persetujuan dari regulator obat DCGI untuk melakukan uji klinis favipiravir terhadap Covid-19 di negara tersebut. Perusahaan yang berbasis di Mumbai akan melakukan studi acak baru, label terbuka untuk menguji kemanjuran gabungan dari dua obat antivirus sebagai strategi pengobatan Covid-19 yang potensial.

Baca Juga

"Menggabungkan agen antivirus yang memiliki profil keamanan yang baik adalah pendekatan pengobatan yang efektif untuk menekan viral load awal yang tinggi," demikian kata perusahaan dilansir Times Now News, Selasa (26/5).

Kepala Pengembangan Klinis Glenmark Pharmaceuticals Ltd, Dr Monika Tandon mengatakan bahwa studi Glenmark ini sangat penting dilakukan guna mengidentifikasi perawatan yang sangat efektif dan aman terhadap Covid-19 di India. Presiden Formulasi dan Bisnis Glenmark Pharmaceuticals Sujesh Vasudevan menilai, studi ini merupakan salah satu upaya Glenmark dalam mengembangkan obat untuk pasien Covid-19.

"Kami akan melakukan semua yang diperlukan untuk memastikan aksesibilitas produk di seluruh negeri jika uji klinis berhasil," ucap Vasudevan.

Lalu bagaimana kombinasi favipiravir-umifenovir dapat bekerja melawan Covid-19? Pada dasarnya, favipiravir adalah obat antivirus oral yang disetujui di Jepang sejak 2014 untuk pengobatan infeksi virus influenza yang baru atau muncul kembali. Ini memiliki mekanisme aksi unik yang menghambat replikasi virus.

Sementara umifenovir adalah obat antivirus oral lain yang dilisensikan untuk pengobatan dan profilaksis infeksi influenza A dan B di Rusia dan China. Obat ini menghambat perlekatan virus pada sel dan bertindak sebagai penghambat masuknya virus. Selain itu, dia menunjukkan efek modulasi pada sistem kekebalan tubuh dan menginduksi produksi interferon.

Kombinasi penggunaan favipiravir dan umifenovir yang bekerja pada mekanisme yang berbeda menawarkan perlindungan antivirus yang komprehensif tentang siklus hidup virus SARS-CoV-2 sebelum dan sesudah masuk yang menyebabkan Covid-19. Favipiravir dan umifenovir menghambat infeksi virus secara in vitro dan telah menunjukkan kemanjuran dalam uji klinis Covid-19.

Studi Glenmark saat ini akan memeriksa apakah pemberian awal dari kombinasi kedua obat dapat meningkatkan kemanjuran antivirus pada pasien Covid-19. Selain banyak manfaat perawatan pasien yang potensial, perusahaan berharap terapi kombinasi akan mengurangi risiko infeksi di kalangan profesional medis dan petugas layanan kesehatan dengan mengurangi durasi virus yang keluar dari pasien yang dirawat.

Secara bersamaan, Glenmark juga melakukan uji klinis fase 3 dari favipiravir sebagai opsi monoterapi Covid-19 dengan 150 pasien yang terdaftar dari 9 rumah sakit pemerintah dan swasta terkemuka di India. Sejauh ini, 30 pasien telah diacak. Hasil uji klinis fase 3 monoterapi diharapkan pada bulan Juli atau Agustus 2020.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement