Rabu 27 May 2020 19:44 WIB

Penjualan Rumah Subsidi di Babel Anjlok karena Pandemi

Banyak akad kredit rumah subsidi yang tertunda karena pandemi.

Warga berjalan di kompleks perumahan bersubsidi di kawasan Bojong Gede, Bogor. ilustrasi
Foto: Prayogi/Republika
Warga berjalan di kompleks perumahan bersubsidi di kawasan Bojong Gede, Bogor. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKA BELITUNG -- Penjualan rumah bersubsidi di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung turun 40 persen. Salah seorang pengembang perumahan subsidi, Dedi mengatakan banyak penyelesaian akad kredit yang juga tertunda dikarenakan kebijakan sektor perbankan untuk saat ini lebih ketat.

Dikatakan dia, pihak bank akan menimbang kembali pemberian KPR terhadap pemohon yang sektor pekerjaannya untuk sementara waktu ini terdampak pandemi COVID-19. Jika biasanya dalam satu bulan bisa terjual empat sampai lima rumah, sekarang hanya satu atau dua rumah yang terjual.

Baca Juga

"Otomatis kami hanya bisa berjualan tetapi kreditnya untuk saat ini tidak terealisasi kalau saat ini jumlah konsumen kami yang akadnya tertahan ada lima orang," katanya.

Untuk itu, saat ini pihaknya lebih selektif memilih konsumen dalam penawaran dan penjualan guna mendapatkan konsumen yang potensial. Dedi menambahkan, hal ini dilakukan agar pihak perbankan dapat memberikan kelonggaran dalam persetujuan realisasi akad kredit dengan mempertimbangkan pekerjaan dan profesi.

"Misalnya konsumen yang pekerjaannya PNS atau karyawan BUMN itu kami dahulukan dalam membangun rumah. Pihak Bank juga akan memberikan kelonggaran tidak masalah dan aman yang jelas tidak punya tanggungan lain di bank atau finance lain seperti kredit mobil dan jenis kredit lainnya," ujarnya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement