Kamis 28 May 2020 10:04 WIB

Pemprov Jatim Upayakan tak Ada Lagi Penumpukan Tes Covid-19

Bantuan 8 mesin PCR dari Gugus Tugas masing-masing dapat mendeteksi 200 spesimen.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Mas Alamil Huda
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa di Gedung Bakorwil III Jatim, Kota Malang.
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa di Gedung Bakorwil III Jatim, Kota Malang.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) mengupayakan tidak ada lagi penumpukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mendeteksi Covid-19. Target ini diharapkan terwujud melalui bantuan penambahan mesin PCR dari pemerintah pusat.

"Kita mendapatkan support dari gugus tugas pusat, yakni tambahan delapan mesin yang kapasitas maksimumnya menjadi 1.600," kata Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa di Gedung Bakorwil III Jatim, Kota Malang, baru-baru ini.

Bantuan delapan mesin PCR masing-masing dapat mendeteksi 200 spesimen. Kedelapan bantuan mesin dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tersebut akan diterapkan di dua mobil PCR. Setiap mobil PCR akan memiliki empat mesin pendeteksi material genetik Covid-19.

Khofifah tak menampik, Pemprov Jatim sangat mengandalkan alat deteksi Covid-19 di Institute of Tropical Disease (ITD), Universitas Airlangga (Unair), Surabaya. Oleh karena itu, Khofifah sangat mengapresiasi bantuan mesin PCR beserta tenaga analisis yang diberikan BNPB pusat. Upaya ini setidaknya diharapkan mampu mempercepat uji kerik dengan validitas tinggi.

"Karena PCR test ini menjadi andalan untuk mengetahui apakah positif atau tidak. Kalau rapid test, reaktif harus PCR," jelas Khofifah.

Sebelumnya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengungkapkan, penambahan 973  kasus positif Covid-19 terbanyak pada 21 Mei lalu. Penyumbang terbesar berasal dari Jawa Timur dengan total 502 orang. Pemprov Jatim mengeklaim, penambahan terbesar ini akibat ITD tidak melaporkan kasus sejak 19 Mei.

 Kasus penumpukan tes sampel Covid-19 juga terjadi di Kota Malang. Berdasarkan laporan, Khofifah mengatakan, banyak terjadi penumpukan tes sejak 15 hari lalu. Hal ini menyebabkan jumlah kasus baru yang terkonfirmasi cukup banyak pada belakangan ini.

Kota Malang memiliki tiga laboratorium yang menyediakan uji kerik atau swab test. Ketiga laboratorium tersebut berada di RS Universitas Brawijaya, RS Saiful Anwar dan RS Lavalette, Kota Malang. "Jikalau misalnya daerah sekitar Malang, bisa dijangkau yang mobile," ucap Khofifah.

Total terdapat 4.112 kasus positif Covid-19 di Jawa Timur pada Rabu (27/5) malam. Sekitar 548 orang telah dinyatakan sembuh, 3.208 masih dalam perawatan dan sisanya meninggal. Jumlah Pasien dalam Pengawasan (PDP) mencapai 6.071 dengan angka kematian 581 orang. Sementara total Orang dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 24.090 dengan jumlah kematian 100 jiwa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement