Para peneliti di University of Southern Denmark mengumumkan, sukses membuat robot pertama yang bisa bekerja otomatis sepenuhnya mengambil sampel swab dari tenggorokan manusia untuk test Covid-19. Target pembuatan robot ini adalah untuk menggantikan pekerjaan penuh risiko dari para petugas kesehatan.
Peralatannya menggunakan lengan yang dibuat dengan teknik printer 3D, dan akan diganti setiap selesai mengambil satu sampel. Robot mengambil sampel swab dengan lengan sekali pakai yang didesain khusus, yang akan mengambil sampel dari lokasi yang tepat di tenggorokan.
Robot akan menjatuhkan “swab“ sampel ke sebuah botol dan menyegelnya dengan memutar tutup botol. Sebuah tim terdiri dari 10 ilmuwan bekerja nyaris tanpa jeda, untuk mengembangkan prototipenya secepat mungkin.
"Saya jadi orang pertama yang diambil sampelnya oleh robot ini“, ujar Profesor Thiusius Rajeeth Savarimuthu, pemimpin proyek tersebut dalam situs web universitas.
“Semua berjalan lancar. Saya duduk di sini, dan kagum, betapa lembutnya robot bertindak mendaratkan swab di titik pada tenggorokan, di mana seharusnya sampel diambil. Ini sukses besar“, ujar pimpinan tim ilmuwan pembuat robot itu.
Kurangi risiko petugas kesehatan
Temuan tim SDU itu bertujuan membantu mengurangi pekerjaan yang monoton oleh petugas kesehatan. Tapi lebih penting lagi, untuk mereduksi risiko tertular saat melakukan pengambilan sampel cairan tenggorokan untuk dites virus corona.
Tim ilmuwan Denmark mengetahui adanya kebutuhan peralatan semacam itu, setelah melakukan percakapan dengan rekannya, tim periset dari Odense University Hospital. Kim Brixen direktur medis rumah sakit itu mengatakan, akan banyak keuntungannya, karena robot tidak pernah merasa lelah dan bosan dengan tugas monoton.
“Saat ini para pekerja kesehatan profesional yang bertugas melakukan swab tenggorokan untuk tes Covid-19. Kondisi kerjanya sangat berat“, ujar Brixen. Tugas menuntut jam kerja lebih panjang dan pekerjaannya monoton. “Padahal para petugas kesehatan itu juga sangat dibutuhkan untuk fungsi lain yang lebih penting“, tambah direktur medis rumah sakit Odense itu.
Robot prototipe untuk melakukan swab pengambilan sampel cairan tenggorokan pasien diharapkan sudah bisa dioperasikan akhir Juni mendatang. Direncanakan, robot ini sudah bisa diproduksi massal dan dipasarkan akhir tahun ini, di saat kemungkinan gelombang kedua virus corona menyerang.
Teknologi ini juga diprediksi bisa diadaptasi untuk membantu test virus lainnya, seperti misalnya influenza.
(as/gtp)