Sabtu 30 May 2020 01:24 WIB

Kini Cuitan Jubir Kemenlu China Ditegur Twitter

Setelah Trump, Kini Giliran Cuitan Jubir Kemenlu China yang Ditegur Twitter

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Setelah Trump, Kini Giliran Cuitan Jubir Kemenlu China yang Ditegur Twitter. (FOTO: Unsplash/Sara Kurfeß)
Setelah Trump, Kini Giliran Cuitan Jubir Kemenlu China yang Ditegur Twitter. (FOTO: Unsplash/Sara Kurfeß)

Warta Ekonomi.co.id, Bogor

Twitter menandai cuitan milik Juru Bicara Pemerintah China yang menyebut militer Amerika Serikat (AS) membawa virus corona jenis baru ke China, padahal cuitan itu mengudara pada Maret lalu.

Sebagai tanda. Twitter memposting tanda seru biru di bawah cuitan milik Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian dan mendesak para pembaca memeriksa fakta tentang COVID-19.

"Kapan pasien nol dimulai di AS? Berapa banyak orang yang terinfeksi? Apa nama rumah sakit itu? Mungkin tentara AS yang membawa epidemi ke Wuhan. Bersikaplah transparan! Ungkap data Anda! AS harus memberi penjelasan kepada kami," tulis Zhao, dikutip dari Business Today, Jumat (29/5/2020).

Baca Juga: Tanggapi Perintah Eksekutif Trump, Twitter dan Facebook Beda Pendapat! Malah Bentrok

Baca Juga: Trump Anggap Fitur Periksa Fakta Batasi Kebebasan di Internet, Ahli Hukum Tak Sependapat!!

Pada utas cuitan itu, WHO memuat tajuk utama berjudul WHO Mengatakan, Bukti Menunjukkan COVID-19 Berasal dari Hewan dan Tidak Diproduksi di Laboratorium.

Periksa fakta di Twitter pertama kali menandai cuitan Donald Trump pada Selasa (26/5/2020) atas klaimnya tentang surat suara. Menurut Twitter, cuitan itu mengandung disinformasi.

Trump menanggapi hal itu dengan wacana pembatalan atau pelemahan undang-undang yang melindungi media sosial dari pertanggungjawaban atas konten dari pengguna.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement