REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta akan memulai pelaksanaan rapid diagnostic test (RDT) Covid-19 secara acak di tempat-tempat umum, pekan ini. Rapid test akan dilaksanaan mulai dari pusat perbelanjaan seperti pasar-pasar tradisional dan mal, cafe, hingga restoran yang ada di Kota Yogyakarta.
"Sebagian sampel untuk melihat apakah sebaran Covid-19 di Kota Yogya masih aktif atau sudah mulai mereda. Sebab, jika melihat kasus dan angka Covid-19 di Kota Yogya akhir-akhir ini perkembangan sangat landai, tidak diketemukan kasus baru," kata Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, Senin (1/6).
Heroe menyebut, tahap pertama pelaksanaan rapid test secara acak ini akan dimulai dari pasar tradisional. Walaupun digelar pekan ini, Heroe pun tidak menyebut tanggal berapa rapid test secara acak di pasar tradisional ini akan dilakukan.
"Takutnya orang yang sebenarnya bergejala atau keluarganya sudah terpapar (Covid-19) terus tidak datang ke pasar pada hari itu. Sehingga lepas dari pantauan dan deteksi kita," ujarnya.
Pihaknya akan melakukan tes secara acak terhadap pedagang terlebih dahulu. Setelah itu, baru dilanjutkan terhadap pengunjung pasar seperti rapid test yang sudah digelar sebelumnya terkait penyebaran dari klaster besar penularan Covid-19 di DIY yakni klaster supermarket Indogrosir.
Ada 250 RDT yang disiapkan untuk satu pasar dalam pelaksanaan rapid test di pasar tradisional ini. Jika pedagang maupun pengunjung mendapatkan hasil reaktif dari rapid test, maka akan langsung dilakukan tes swab Covid-19.
Sementara, pelaksanaan rapid test di mal, cafe, hingga restoran dan tempat publik lainnya belum ditentukan kapan akan dilakukan. "Waktu pelaksanaan belum ditentukan, masih menunggu angka sampel yang akan diambil berapa rapid test," jelas Heroe yang juga wakil wali kota Yogyakarta tersebut.