REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proyek Jakarta River City milik PT Urban Jakarta Propertindo Tbk (URBN) di MT Haryono Jakarta Selatan memberikan dukungan terhadap program naturalisasi Sungai Ciliwung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Kami bekerja sama dengan ITB Bandung untuk sistem hidrologinya," kata Presiden Direktur PT Urban Jakarta Propertindo Tbk, Bambang Sumargono di Jakarta, Selasa (2/6).
Bambang mengatakan, optimistis melalui program naturalisasi akan mengatasi problem banjir yang kerap mendera kawasan itu.
"Kami ingin menjadikan kawasan tepi Sungai Ciliwung sebagai lokasi yang nyaman dan aman bagi pedestrian," kata Bambang.
PT Urban Jakarta Propertindo Tbk mengembangkan Jakarta River City (JRC) setelah sebelumnya mengakuisisi 51,01 persen saham dari PT Ciptaruang Persada Property senilai Rp 633 miliar.
Proyek yang akan dikembangkan di atas lahan sekitar enam hektare itu mengusung konsep Transit Oriented Development (TOD).
Bambang menyatakan optimis JRC akan menjadi proyek kawasan mixed-used berkonsep TOD terbesar di Jakarta dengan total kapitalisasi senilai Rp 10 triliun.
Bambang mengatakan seiring dengan pembangunan LRT yang melewati MT Haryono, perusahaan akan segera melanjutkan pembangunan konstruksi sehingga diharapkan 2021 rampung.
"Mungkin sedikit tertunda targetnya mengingat ada wabah Covid-19, tetapi yang jelas di 2021," ujar Bambang.
Bambang menjanjikan JRC akan dikembangkan dengan konsep bangunan ramah lingkungan (green building) berbasis teknologi internet.
"Sesuai konsep transit oriented development (TOD) diharap mobilitas penghuni menggunakan angkutan umum (LRT, MRT, kereta komuter, TransJakarta) untuk itu perlu didukung teknologi internet yang mumpuni," ujarnya.
Sedangkan untuk bangunan ramah lingkungan diwujudkan untuk tahap awal melalui naturalisasi Sungai Ciliwung, jelas Bambang.