Senin 13 May 2024 13:15 WIB

DKI Jakarta Bangun Fasilitas Pengolahan Sampah Terbesar di Dunia

Saat ini Jakarta harus memprioritaskan pengelolaan sampah dalam kota.

Red: Fuji Pratiwi
Petugas memasukkan sampah organik ke dalam mesin gibrik saat uji coba pengoperasian Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) (ilustrasi)
Foto: Republika/Abdan Syakura
Petugas memasukkan sampah organik ke dalam mesin gibrik saat uji coba pengoperasian Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menyebutkan, fasilitas untuk memproduksi sampah menjadi bahan bakar alternatif (Refuse Derived Fuel/RDF) Plant di Rorotan, Jakarta Utara, merupakan salah satu pembangunan RDF yang terbesar di dunia.

Hal tersebut dikatakan Heru saat melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) RDF Plant di Rorotan, Jakarta Utara, bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto dan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono pada Senin (13/5/2024).

Baca Juga

"Fasilitas ini akan menjadi salah satu yang terbesar di dunia. Ini adalah bagian terkecil dari salah satu upaya Pemprov DKI Jakarta untuk mengendalikan masalah sampah," kata Heru.

Heru menyebutkan, kapasitas pada fasilitas RDF Plant di Rorotan ini mampu mengolah 2.500 ton sampah per hari dan menghasilkan produk berupa RDF atau bahan bakar alternatif sebanyak 875 ton per hari. RDF Plant Jakarta ini dibangun di atas tanah milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta seluas 7,87 hektare yang berlokasi di Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.