Selasa 02 Jun 2020 22:16 WIB

Lurah dan Camat di Depok Diminta Optimalkan Picodep dan KSC

Tingkat keberhasilan aplikasi tersebut tergantung kontribusi aktif pihak terkait.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Fuji Pratiwi
Kantor Walikota Depok.  Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok meminta seluruh lurah, camat, Satgas Kampung Siaga Covid-19 mengoptimalkan aplikasi Pusat Informasi Covid 19 Kota Depok (Picodep) dan Kampung Siaga Covid (KSC).
Foto: Dok Republika
Kantor Walikota Depok. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok meminta seluruh lurah, camat, Satgas Kampung Siaga Covid-19 mengoptimalkan aplikasi Pusat Informasi Covid 19 Kota Depok (Picodep) dan Kampung Siaga Covid (KSC).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok meminta seluruh lurah, camat, Satuan Tugas (Satgas) Kampung Siaga Covid-19 dan lintas sektor terkait, untuk mengoptimalkan aplikasi Pusat Informasi Covid 19 Kota Depok (Picodep) dan Kampung Siaga Covid (KSC). Hal tersebut bertujuan untuk mempercepat penyampaian informasi kepada masyarakat.

"Penggunaan aplikasi yang belum lama diluncurkan ini, perlu partisipasi yang dilakukan bersama guna menyukseskan dan mempercepat informasi sampai ke tingkat RW," ujar Wakil Ketua I Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dudi Miraz, di Balai Kota Depok, Selasa (2/6).

Kepala Sub Bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Zakiyah mengatakan, untuk tingkat keberhasilan aplikasi tersebut, tidak hanya sebatas pada penggunaan aplikasi melalui laptop atau gadget. Tetapi kontribusi, baik tingkat gugus tugas, Satgas Kampung Siaga Covid-19 dan lintas sektor terkait,  diharapkan berjalan sebagaimana mestinya.

"Kalau tidak aktif, percuma aplikasi tidak berjalan efektif. Karena ini inovasi yang dibuat untuk mempercepat pendataan perkembangan kasus Covid-19 di Kota Depok," kata Zakiyah.

Plt Camat Cipayung Muchsin Mawardi mengapresiasi adanya inovasi tersebut. Menurutnya, dengan hadirnya aplikasi Picodep dan KSR ini, semakin memberikan percerahan, terutama, terkait data perkembangan Covid-19.

"Kami akui, kesulitan mendapatkan data yang valid. Dengan adanya inovasi aplikasi ini, tentunya mempermudah kerja kami. Walaupun penggunaannya masih berjalan, namun kami akan berusaha semaksimal mungkin," kata Muchsin.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement