Rabu 03 Jun 2020 15:44 WIB

Google Digugat 5 Miliar Dolar AS

Google mengatakan, kumpulan riwayat pencarian mungkin membantu pengguna.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Fuji Pratiwi
Google. Google telah digugat di AS atas klaim telah secara ilegal menyerang privasi pengguna dengan melacak orang-orang, bahkan ketika mereka menjelajah dalam mode pribadi.
Foto: Google
Google. Google telah digugat di AS atas klaim telah secara ilegal menyerang privasi pengguna dengan melacak orang-orang, bahkan ketika mereka menjelajah dalam mode pribadi.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Google telah digugat di Amerika Serikat atas klaim telah secara ilegal menyerang privasi pengguna dengan melacak orang-orang, bahkan ketika mereka menjelajah dalam mode pribadi. Gugatan class action ini menuntut setidaknya 5 miliar dolar AS dari Google dan pemilik Alphabet.

Dilansir di BBC, Rabu (3/6), banyak pengguna internet menganggap riwayat pencarian mereka tidak dilacak ketika mereka melihat dalam mode pribadi, tetapi Google mengatakan ini bukan masalahnya. Mesin pencari tersebut menyangkal ini ilegal dan mengatakan terbuka tentang data yang dikumpulkannya dalam mode ini.

Baca Juga

Gugatan yang diusulkan kemungkinan termasuk jutaan pengguna Google yang sejak 1 Juni 2016 menelusuri internet dalam mode pribadi, menurut firma hukum Boies Schiller Flexner yang mengajukan klaim pada hari Selasa (2/6) di pengadilan federal di San Jose, Kalifornia.

Mode incognito dalam browser Google Chrome memberi pengguna pilihan untuk melakukan pencarian di internet tanpa aktivitas mereka disimpan ke browser atau perangkat. Namun, laman yang dikunjungi dapat menggunakan alat seperti Google Analytics untuk melacak penggunaan. Keluhan mengatakan Google tidak dapat terus terlibat dalam pengumpulan data rahasia dan tidak sah dari hampir setiap orang di AS dengan komputer atau telepon.

"Seperti yang kami nyatakan dengan jelas, setiap kali Anda membuka tab penyamaran baru, laman mungkin dapat mengumpulkan informasi tentang aktivitas penjelajahan Anda," kata juru bicara Google, Jose Castaneda, menyangkal klaim tersebut.

Google mengatakan, kumpulan riwayat pencarian, bahkan dalam mode tampilan pribadi, membantu pemilik situs lebih baik mengevaluasi kinerja konten mereka, produk, pemasaran, dan banyak lagi. Sementara penjelajahan pribadi telah tersedia dari Google untuk beberapa waktu, Boies Schiller Flexner mengatakan baru-baru ini memutuskan untuk mewakili tiga penggugat yang berbasis di AS. "Orang-orang di mana-mana menjadi lebih sadar (dan prihatin) bahwa komunikasi pribadi mereka sedang dicegat, dikumpulkan, direkam, atau dieksploitasi untuk mendapatkan keuntungan dari perusahaan teknologi yang mereka andalkan," kata Boies.

Flexner menjelaskan, salah satu opsi yang bisa dilakukan pengguna adalah menginstal ekstensi opt-out browser Google Analytics untuk menonaktifkan pengukuran oleh Google Analytics.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement