Kamis 04 Jun 2020 07:23 WIB

KKP Optimistis Ekspor Budidaya Bangkit saat New Normal

Era new normal akan mengubah pola/perilaku konsumen.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Agus Yulianto
Nelayan keramba memberi pakan ikan kerapu di daerah aliran Sungai Cunda, Lhokseumawe, Aceh.
Foto: ANTARA/RAHMAD
Nelayan keramba memberi pakan ikan kerapu di daerah aliran Sungai Cunda, Lhokseumawe, Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto optimistis, ekspor hasil produksi budidaya akan kembali bangkit memasuki era new normal ini. Memasuki era new normal, menunjukkan aktivitas ekonomi mulai bergerak. Menurutnya, hal ini bisa terlihat dari tren permintaan pasar sudah mulai terbuka.

"Pasar mulai ada titik terang mulai kebuka. Mudah-mudahan di era new normal ini sumbatan rantai pasok bisa lancar, dengan demikian proses produksi di hulu akan kembali bergeliat," ujar Slamet dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (3/6).

Ia juga memastikan permintaan untuk pasar ekspor akan naik, bahkan bisa jadi akan lebih tinggi dibanding sebelumnya. Pandemi Covid-19, menurut Slamet, telah memberikan dampak negatif bagi suplai pangan. Oleh karena itu saat mulai masuk new normal, diprediksi ada efek kejut terhadap permintaan khususnya untuk komoditas ekonomi tinggi seperti kerapu.

Slamet memprediksi, era new normal akan memberikan daya ungkit bagi permintaan ekspor. Ia menilai saat ini konsumen global sangat membutuhkan pangan termasuk ikan setelah sebelumnya suplai terganggu akibat penerapan lockdown di berbagai negara.