REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, mengatakan siap mendukung program percepatan tanam padi di musim tanam ASEP (April-September) 2020. Diketahui bahwa Kabupaten Lumajang terus melakukan evaluasi dan tindak lanjut atas realisasi tanam padi untuk terus menjaga ketahanan pangan khususnya beras.
"Sejalan dengan program Nasional Gerakan Percepatan Olah Tanah (GPOT), Kabupaten Lumajang terus melakukan evaluasi dan tindak lanjut atas realisasi tanam padi pada periode Asep 2020," kata Bupati Thoriqul di sela-sela menerima kunjungan kerja Direktur Aneka Kacang dan Umbi-Umbian (Akabi) Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Amirudin Pohan, Lumajang, Kamis (4/6).
Plt Kepala Dinas Pertanian Lumajang, Paiman menambahkan terkait produksi beras Kabupaten Lumajang. Seperti diketahui bahwa Kabupaten Lumajang merupakan salah satu sentra produksi padi Propinsi Jawa Timur (Jatim) dengan luas lahan baku sawah sebesar 36.391, 94 hektar (Ha).
"Pada tahun 2019 total produksi padi Kabupaten Lumajang sebesar 515.411 ton gabah kering giling (GKG,-red) dengan provitas sebesar 6.1 ton per hektar" paparnya.
Paiman menjelaskan berdasarkan hasil evaluasi luas tanam periode Oktober-Maret 2019/2020 dibandingkan dengan luas tanam Oktober-Maret 2018-2019, Kabupaten Lumajang memiliki kekurangan luas tanam sebesar 5.511 ha. Dengan begiti, untuk memenuhi target tanam yang sudah diberikan, pada periode tanam Bulan April - September 2020 dilakukan tanam melebihi luas tanam reguler yakni seluas 34.709 ha.
"Dengan dukungan jajaran seluruh unsur Forkominca Lumajang kami mampu memenuhi target luas periode 2019/2020 seluas 81.967 hektar," ungkapnya.
Dalam rangka menyukseskan program Gerakan Percepatan Tanam, Direktur Akabi, Amirudin Pohan mengatakan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) memfokuskan program pada upaya antisipasi terjadinya kekeringan dengan memanfaatkan potensi hujan yang masih ada sesuai arahan Presiden RI, Joko Widodo. Persiapan pangan atas dampak covid-19 ini agar menjadi perhatian serius kita semua.
"Oleh karena itu, Bapak Menteri Pertanian SYL telah meminta kepada Gubernur bersama Bupati bahu membahu dan bergotong royong dalam menjaga ketersediaan pangan Indonesia. Berdasarkan ramalan cuaca dari BMKG akan terjadi kemarau panjang,"paparnya.
"Agar segera dipersiapkan lahan-lahan pertanian. Lahan yang telah panen untuk segera dilakukan persiapan penanaman,“ungkap Amirudin.
Sebelumnya, Mentan SYL menegaskan bahwa pangan Indonesia harus terus memperkuat sektor pertanian. Tidak hanya dalam masa pandemi Covid-19 namun juga hingga pasca pandemi Covid-19 salah satunya dengan mendorong percepatan tanam melalui Komando Strategis Pembanguan Pertanian yang ada di kecamatan (Kostratani).
Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menjelaskan gerakan percepatan tanam ini sesuatu yang tidak bisa ditawar. Hal ini mengingat rekomendasi FAO tentang ancaman krisis panjang akibat musim kemarau yg diprediksi akan terjadi pada puncak Agustus 2020.
Kementan menargetkan luas tambah tanam padi periode April – September 2020 seluas 5,62 juta hektar yang dapat menghasilkan beras sebanyak 15,05 juta ton."Untuk itu, pertanaman padi bulan Mei sampai dengan September 2020 harus dioptimalkan agar target luas tambah tanam itu tercapai. Gerakan tanam serentak ini pasti bisa mewujudkan hal tersebut. Jika skema ini berjalan dengan baik, stok beras kita pastikan aman hingga akhir tahun 2020," ujar Suwandi.