Jumat 05 Jun 2020 01:03 WIB

Bayi Bisa Bedakan Siapa yang Memeluk, Ayah Ibu Vs Orang Lain

Dampak pelukan pada bayi akan berebeda, tergantung siapa yang memeluknya.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Ibu dan bayinya. Memeluk bayi dapat membantu memperkuat ikatan antara orang tua dan bayi.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Ibu dan bayinya. Memeluk bayi dapat membantu memperkuat ikatan antara orang tua dan bayi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dampak pelukan pada bayi bisa berbeda-beda, tergantung dari siapa pelukan itu berasal. Pelukan yang datang dari ibu atau ayah diketahui memberikan efek yang paling besar bagi bayi.

Hal ini diungkapkan dalam sebuah studi dalam jurnal iScience. Menurut studi tersebut, denyut jantung bayi berusia di bawah satu tahun melambat ketika mendapatkan pelukan dibandingkan ketika digendong. Pelukan yang berasal dari ibu atau ayah memberikan dampak lebih besar dibandingkan pelukan yang diberikan orang asing.

Baca Juga

Temuan ini menjadi bukti ilmiah pertama yang menunjukkan bahwa pelukan dapat membantu memperkuat ikatan antara orang tua dan bayi. Oleh karena itu, tak ada salahnya bila orang tua lebih membiasakan diri untuk memeluk anak mereka.

"Kita juga tahu bahwa anak-anak suka dipeluk oleh orang tua mereka. Tapi yang mengejutkan kami sebagai ilmuwan adalah betapa kecilnya hal yang kita ketahui mengenai pelukan," ungkap salah satu peneliti dari Toho University Sachine Yoshida, seperti dilansir Health 24.

Berdasarkan studi ini, bukan hanya bayi yang bisa menjadi lebih tenang dengan pelukan. Dampak menenangkan ini juga bisa dirasakan oleh orang tua ketika memeluk anak atau bayi mereka.

"Kami menemukan bahwa bayi dan orang tua sama-sama menjadi relaks dengan berpelukan," kata Yoshida.

Pada bayi, efek relaksasi dari berpelukan ini dapat terlihat pada usia empat bulan hingga satu tahun. Meski begitu, ada trik menggendong yang juga bisa dilakukan untuk menenangkan bayi di bawah usia empat bulan. Saat menggendong, gunakan satu tangan untuk memberikan sedikit tekanan pada punggung bayi.

Melalui studi ini, Yoshida menyimpulkan bahwa bayi mungkin tidak bisa berbicara, akan tetapi mereka bisa mengenali orang tua mereka dengan berbagai cara. Salah satunya, bayi yang sudah memasuki usia empat bulan mulai bisa mengenali orang tua mereka dari cara orang tua memberikan pelukan.

"Kami harap, mengetahui bagaimana perasaan bayi ketika dipeluk dapat meringankan rasa lelah fisik dan psikologis dari merawat bayi (yang mungkin dirasakan orang tua)," tutur Yoshida.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement