Jumat 05 Jun 2020 05:44 WIB

11 ASN di Sleman Reaktif Hasil Rapid Test

Tiga hari berturut tidak ada penambahan kasus positif Covid-19 di DIY.

Rep: Wahyu Suryana, Silvy Dian Setiawan/ Red: Agus raharjo
Pedagang kaki lima menata dagangannya di kawasan Malioboro, DI Yogyakarta, Kamis (28/5/2020). Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memperpanjang status tanggap darurat bencana COVID-19 hingga 30 Juni 2020 untuk memutus mata rantai penularan virus sekaligus sebagai persiapan rencana penerapan normal baru
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Pedagang kaki lima menata dagangannya di kawasan Malioboro, DI Yogyakarta, Kamis (28/5/2020). Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memperpanjang status tanggap darurat bencana COVID-19 hingga 30 Juni 2020 untuk memutus mata rantai penularan virus sekaligus sebagai persiapan rencana penerapan normal baru

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemkab Sleman melaksanakan Rapid Diagnostic Test (RDT) untuk ASN dan pegawai, Kamis (4/6). Dari sekitar 304 orang yang mengikuti tes tersebut, terdapat 11 orang yang menunjukkan hasil reaktif.

"Yang mengikuti 304, reaktif 11, ASN." kata Kepala Bidang Humas dan Protokol Setda Sleman, Shavitri Nurmala Dewi, Kamis (4/6).

Baca Juga

RDT di lingkungan Pemkab Sleman ini sendiri dilaksanakan untuk mereka yang ada di UPTD pasar, pegawai, tenaga kebersihan, dan karyawan atau karyawati Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Jumlahnya sekitar 160 orang.

Selain itu, RDT ini diikuti mereka yang turut terlibat dalam RDT massal klaster Indogrosir di GOR Pangukan beberapa waktu lalu. Ada sekitar 140 orang yang berasal dari kelompok tersebut.

Ada pula yang merupakan tim dekontaminasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, dan petugas rekam KTP-el Dinas Dukcapil. Pekan depan, RDT akan dilaksanakan di 14 pasar-pasar tradisional.

Saat ini, fasilitas kesehatan darurat Covid-19 di Asrama Haji Sleman dihuni 14 orang berstatus orang tanpa gejala (OTG) reaktif. Ada 11 orang menunggu hasil swab, dan tiga orang akan swab di RSUD Prambanan, RSUD Sleman dan RS Gamping. "Tambahan penghuni masuk hari ini dua orang," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman, Makwan.

Sebelumnya, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pada 4 Juni ini di DIY kembali nihil atau zero growth. Artinya, sudah tiga hari berturut-turut sejak 2 Juni 2020 lalu tidak ada penambahan kasus positif baru di DIY.

"4 Juni 2020 telah dilaporkan hasil laboratorium terkonfirmasi positif Covid-19 tidak ada penambahan kasus. Sehingga, sampai hari ini jumlah kasus di DIY tetap sebanyak 237 kasus," kata Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih, Kamis (4/6). 

Pemeriksaan sampel dari tes swab Covid-19 dilakukan oleh tiga laboratorium di DIY. Laboratorium tersebut diantaranya Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) DIY, laboratorium RSUP Dr. Sardjito dan laboratorium RSA UGM.

"Dari tiga laboratorium tersebut ada 125 sampel yang diperiksa," ujarnya.

Zero growth juga terjadi beberapa hari yang lalu di DIY. Yakni pada 25, 26 dan 28 Mei 2020 lalu juga dilaporkan tidak ada penambahan kasus positif baru. Namun, setelahnya sempat dilaporkan ada tambahan kasus positif baru. Walaupun begitu, penambahannya cenderung sedikit yang hanya bertambah satu kasus hingga paling banyak tiga kasus.

Sementara, kasus positif yang sudah dinyatakan sembuh bertambah empat kasus pada 4 Juni ini. Dengan begitu, total kesembuhan kasus positif di DIY sudah mencapai 175 kasus atau 73,8 persen.

Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang masih dalam proses laboratorium di DIY berjumlah 159 orang dengan 19 orang diantaranya meninggal dunia. Sedangkan, Orang Dalam Pemantauan (ODP) sudah mencapai 6.906 orang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement