Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Inovasi jelas harus terus berkembang dari masa ke masa. Hal itulah yang dilakukan seorang balerina bernama Brynn Putnam yang berhasil merintis bisnis startup dari nol hingga berstatus miliarder. Bahkan, startupnya disebut bakal menjadi Unicorn!
Perusahaan bernama Mirror ini adalah sebuah produk pelatihan fitnes online yang mengajak pengguna untuk latihan bersama instruktur dan pantulan diri di dalam cermin.
Baca Juga: Mewakili Kaum 'Kulit Putih', Miliarder Ini Ungkap Cara Mengatasi Rasisme di AS, Katanya Harus. . .
Idenya pun dinilai cerdik dan luar biasa di tengah gelombang krisis kesehatan akibat pandemi virus corona yang membuat orang-orang harus di rumah. Namun memang sejak diluncurkan pada 2018, pengguna aplikasi Mirror telah melampaui proyeksi awal.
Forbes turut memprediksi perusahaan pencetus produk itu akan menjadi salah satu dari 25 unicorn baru. Adapun pendapatan mereka pada tahun 2019 telah mencapai USD 45 juta (Rp666 miliar). Angka tersebut diprediksi bisa melonjak hingga USD 100 juta pada tahun ini.
Jumlah itu didapat berkat penjualan produk berbentuk kaca seharga USD 1.495, yang dilengkapi kelas streaming pelatihan tubuh senilai USD 39.
Pendiri Mirror, Brynn Jinnett Putnam merupakan seorang putri seorang pengacara dan yang tumbuh di kawasan Upper East Side Manhattan. Sejak usia 3 tahun, ia mulai belajar menari.
Pada usia 7 tahun, dia bergabung dengan Sekolah Balet Amerika. Debutnya bersama New York City Ballet yang bahkan dicatat oleh New York Times.
Tak ingin hanya bisa menari, Putnam kemudian mengambil studi Sastra dan Budaya Rusia di Universitas Harvard. Usai kuliah, ia melanjutkan perjalanan dengan Pennsylvania Ballet and Les Grands Ballets Canadiens de Montreal, mengajar ballet dan peregangan tubuh saat musim libur.
Kala itu, studio kebugaran tengah booming dan ia mencoba peruntungan untuk membuka studionya sendiri. Hanya dengan USD 15 ribu di tabungannya, ia kemudian mencoba berkelana di jalanan Manhattan untuk mencari inspirasi.
Saat melewati sebuah gereja ortodox di kawasan Upper East Side, ia berjumpa dengan sekelompok orang berbahasa Rusia. Percakapan tersebut lantas melahirkan Refine Method, sebuah bentuk pelatihan tubuh yang kini jadi salah satu motor bisnis Putnam.
Ia pun lalu mengembangkan perangkat standar pelatihan tubuh dengan bantuan dari suaminya, yang sudah lebih dulu mendirikan fintech startup.
Dia membangun prototipe kasar perangkat di dapurnya dengan sebuah tablet murah dari Amazon, komputer kecil berbiaya rendah yang kerap digunakan kaum penganut DIY (do it yourself).
Namun, kendala hadir saat ia tengah hamil 7 bulan. Para investor menyuruhnya untuk menunda program kerjanya tersebut.
"Mereka tidak suka mendukung seorang pebisnis perempuan yang tengah mengandung 7 bulan," kata Putnam.
Tak ingin menunggu, kerja kerasnya pun terbayar ketika Refine Method miliknya mendapat suntikan investasi dari Lerer Hippeau. Putnam dan tim kecilnya kemudian menemukan Mirror dari meja dapur.
Setelah dua tahun mendesain, Putnam merilis produknya yang kini diproduksi di Mexico pada September 2018. Meskipun telat 6 bulan dari harapannya, produk tersebut keluar tanpa cacat, sebuah kemenangan besar untuk perangkat elektronik yang kompleks.
Tak butuh waktu lama, Mirror pun sukses menarik selebritas papan atas seperti Kate Hudson untuk mempromosikan produk tersebut.
Caranya menggandeng influencers dan memasang papan iklan jadi kunci keberhasilannya ketimbang membangun pengikut dengan ads di Facebook dan Instagram.