REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pascamasa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap lima selesai, Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, merancang pemberlakuan adaptasi kebiasaan baru (AKB). Menyambut era AKB atau di Jakarta dipakai istilah PSBB transisi tersebut, mulai 5 Juni ini, District 1 Meikarta, Lippo Cikarang, mengubah lahan parkirnya menjadi 'drive thru dine in'.
"Intinya, ini untuk mendukung tekad pemerintah menggairahkan kembali proses pemulihan ekonomi, khususnya di sektor perdagangan secara bertahap dengan tetap melakukan protokol kesehatan cegah Covid-19 secara ketat," kata 'Head Marcomm' Meikarta, Andika Surya Pratama, Kamis (4/6/20).
Sebuah layar besar dipasang di lahan parkir berkapasitas 30 mobil. Sehingga, pengunjung yang datang membeli makanan dan bahan lain di semua 'tenant' di District 1 Meikarta nantinya akan terhibur saat menunggu pesanan atau ingin konsumsi makanannya di dalam mobil. Mereka dapat menyaksikan siaran yang ditampilkan pengelola mulai dari informasi seputar Covid-19, soal AKB menuju 'new normal', tayangan hiburan bahkan pertandingan olahraga, termasuk sepak bola.
Andika menjelaskan, fasilitas tersebut khusus untuk pengunjung yang membeli makanan di gerai-gerai ada di kawasan District 1 Meikarta secara 'drive thru', tanpa dipungut bayaran alias non komersial. “Jadi sebenarnya parkiran yang kami kasih fasilitas layar, pengunjung bisa nonton bola, bisa nonton terkait infomasi Covid. Jadi menyebarluaskan informasilah,” ujar Andika.
Langkah itu sebagai salah satu upaya untuk menarik pengunjung membeli makanan di gerai-gerai di kawasan District 1 Meikarta yang saat ini tengah mengalami masa-masa sulit akibat dampak Covid-19. Meski demikian, format'drive thru dine in' itu dibuat mengikuti aturan 'physical distancing'. Begitu pengunjung masuk di kawasan Meikarta District 1, mobil akan melewati proses pengecekan, hingga orang-orangnya dicek suhu badan.
Petugas juga akan memeriksa apakah penumpang mobil sesuai protokol Covid-19. Yaitu hanya berpenumpang maksimal 50 persen dari kapasitas tempat duduk mobil. Selain itu, pengunjung juga harus menggunakan masker meski berada di dalam mobil. Pengelola juga menyiapkan 'hand sanitizer'.
Di lahan parkir yang dijadikan 'drive thru dine in' hanya diizinkan ada 30 mobil. Satu mobil dengan mobil lainnya berjarak satu hingga dua meter.
“Diberi jarak untuk 30 mobil aja tuh karena kan sesuai yang belanja aja. Ini sebenarnya lahan parkirnya untuk 100 mobil, selebihnya parkir di tempat lain yang enggak ada layar,” kata Andika.
Sekali lagi dia mengatakan, tak ada tambahan tarif untuk pengunjung yang parkir di tempat itu. Waktu pengunjung di tempat itu pun terbatas, hanya diperbolehkan 1,5 jam.
“Dibatasi juga waktunya maksimal 1,5 jam kami pikir kan makanan sudah di-deliver lah, jadi sudah bisa ninggalin tempat,” ujar Andika.