REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapten Barito Putera Rizky Pora menyambut baik wacana kompetisi kembali dilanjutkan sekitar September atau Oktober. Jika memang kompetisi harus digelar tanpa dihadiri penonton, maka ia harus menerimanya meski akan terasa hambar.
"Pasti hambar. Sepak bola tanpa suporter ibarat sayur tanpa garam. Tapi mau gimana lagi, terlalu berisiko kalau pertandingan digelar dengan penonton," ujar Rizky Pora seperti dilansir dari laman resmi klub di Jakarta, Sabtu (6/6).
Rizky memahami kompetisi digelar tanpa penonton merupakan keputusan bijak yang mesti diambil. Pasalnya, kesehatan dan keselamatan semua pihak harus menjadi prioritas utama.
Di satu sisi, Rizky juga mendorong agar federasi serta operator liga benar-benar menerapkan protokol kesehatan yang ketat ketika tim berlatih maupun bertanding.
"Intinya kita harus utamakan kesehatan dan keselamatan semua orang. Kalau memang lanjut, protokol kesehatannya harus disiapkan sedemikian rupa," kata Rizky menjelaskan. "Minimal dalam sepekan harus ada beberapa kali tes kesehatan untuk memastikan bahwa kondisi benar-benar aman."
Rizky belum mengetahui kapan manajemen akan mengumpulkan para pemain, meski mulai ada titik terang soal kelanjutan kompetisi. Namun yang pasti, saat kembali dikumpulkan seluruh pemain harus dalam kondisi fit.
"Kami harus mempersiapkan diri dari sekarang. Minimal dari saya harus mempersiapkan diri dengan baik. Karena kalau menunggu tim, kami tidak tahu kapan akan kumpul, apakah sebulan lagi atau beberapa pekan lagi," jelas Rizky.