REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan adanya empat daerah di wilayah setempat yang masuk zona kuning Covid-19. Empat daerah yang dimaksud adalah Kabupaten Lumajang, Kabupaten Ngawi, Kota Madiun, dan Kota Blitar.
Zona kuning adalah zona risiko rendah Covid-19, di mana dalam sepekan terakhir tidak terjadi penambahan pasien positif Covid-19 di daerah dimaksud. "Berdasarkan pemetaan dari BNPB dan Gugus Tugas Covid-19 pusat, ada empat daerah di Jawa Timur yang sudah masuk zona kuning," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Ahad (7/6).
"Artinya sudah masuk risiko rendah Covid-19. Lumajang, Ngawi, Kota Blitar, dan Kota Madiun. Berarti dalam seminggu terakhir tidak ada temuan konfirmasi positif baru," kata dia.
Selain zona kuning, di Jatim juga terdapat 19 daerah yang masuk zona orange. Daerah yang masuk zona orange adalah daerah yang berdekatan dengan zona merah Covid-19. Namun, penyebaran Covid-19 didaerah tersebut tidak separah di daerah zona merah, yang penularan Covid-19 sudah tidak terkendali.
Adapun 19 daerah di Jatim yang masuk zona orange adalah Nganjuk, Tulungaagung, Kabupaten Pasuruan, Kota Batu, Jombang, Kabupaten Madiun, Kota Mojokerto, Sumenep, Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Ponorogo, Banyuwangi, Kota Malang, Trenggalek, Bondowoso, Kota Kediri, Probolinggo, dan Pacitan. Sementara 15 daerah sisanya masih masuk zona merah Covid-19.
Seperti diketahui, jumlah total pasien positif Covid-19 di Jawa Timur mencapai 5.940 orang, dengan 3.875 orang atau 65,25 di antaranya masih menjalani perawatan. Itu setelah hari ini ada tambahan 105 pasien positif Covid-19. Adapun, total pasien sembuh di Jatim sebanyak 1.449 orang, atau setara 25,24 persen dari total kasus.
Sementara, total pasien positif Covid-19 yang meninggal di Jatim sebanyak 502 orang, atau setara 8,49 persen dari total kasus. Kemudian untuk jumlah PDP di Jatim sebanyak 7.343 orang.
Saat ini, masih pengawasan dilakukan terhadap 3.437 pasien atau setara 46,81 persen dari total PDP. Jumlah orang dalam pemantauan atau ODP kini sebanyak 25.516 orang, dan yang masih dalam pantauan sebanyak 3.956 orang atau 15,50 persen dari total ODP.