REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Klub-klub Liga Inggris menggunakan teknologi STAT Sports selama latihan untuk memantau pergerakan pemain. Teknologi tersebut menyediakan data tentang pergerakan pemain dan seberapa sering mereka bersentuhan satu sama lain. Teknologi ini cukup membantu klub dalam meminimalisasi penyebaran virus corona.
Tim-tim Liga Inggris kini tengah mempersiapkan diri melanjutkan kompetisi musim ini. Namun, menggelar aktivitas di tengah pandemi dan diwajibkan menaati protokol kesehatan, mereka mengubah cara berlatih. Jarak antarpemain diatur pada awal latihan dan mulai diizinkan berlatih dengan kelompok besar dan adu fisik.
"Indikasi awal dari apa yang kami lihat pekan ini dari bekerja dengan tim adalah kami melihat penurunan substansial dalam waktu serangan rata-rata. Jadi, dari 3,3 pra-Covid ke 1,8 pekan ini adalah angka awal yang kita lihat, dan kami berharap untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan seperti yang kita sedang terjadi,” kata pendiri STAT Sports, Sean O’Connor, dilansir dari Sportsmole, Senin (8/6).
Ia menambahkan, yang jelas ada perubahan durasi latihan yang lebih lama daripada sebelum pandemi. Hal tersebut terjadi kemungkinan karena istirahat minum, duduk, dan mengobrol satu sama lain atau melakukan latihan teknis atau taktis tertentu.
"Jadi, itu, saya bayangkan, di mana kita melihat sebagian besar dari perubahan positif datang," tuturnya.
STAT Sports menyediakan pelacakan GPS kepada sebagian besar klub Liga Inggris dan menawarkan data perubahan statistik yang berbeda pada setiap sesi. Hal ini memungkinan tim untuk melakukan analisis tingkat rata-rata terbaru dan jumlah serangan yang dibuat timnya.
O’Connor mengatakan, klub secara aktif melihat data tersebut karena mereka mengembalikan data kepadanya. Dengan demikian, perusahaannya dapat memutar kembali dalam waktu satu jam serta memberikan gambaran umum mengenai setiap sesi yang mereka kerjakan.
"Mereka melihat data normal mereka dalam hal kinerja dan di mana para pemain berada secara fisik dan berusaha membuat mereka mencapai puncak untuk pertandingan pekan depan. Namun, kami kemudian dapat menambahkan lapisan kedua itu,” katanya.
O’Connor berharap data yang disediakan teknologi tersebut memungkinkan semua orang nyaman saat sepak bola digelar di tengan pandemi. Teknologi ini akan membantu kinerja staf pelatih dan semua orang di sekitarnya dalam mengatur latihan agar berjalan terbaik.
"Namun, singkirkan area yang berisiko, yang mungkin berupa minuman dan bisa duduk berkelompok dan pulih bersama. Hancurkan semua itu. Saya pikir kualitas sesi akan tetap ada. Data masih akan tinggi dari perspektif kinerja, tetapi menghilangkan area abu-abu,” tuturnya.