REPUBLIKA.CO.ID, LAUSSANE -- Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga Internasional (CAS) telah memulai sidang perdana upaya banding Manchester City terhadap sanksi dari Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA), Senin (8/6) waktu setempat. Rencananya, putaran pertama sidang banding The Citizen ini akan digelar hingga tiga hari mendatang.
Sekretaris Jenderal CAS, Matthieu Reeb, sidang perdana banding Manchester City tersebut digelar melalui video conference. Nantinya, setelah menggelar serangkaian sidang, kata Reeb, putusan majelis hakim CAS diharapkan sudah bisa keluar pada Juli atau Agustus mendatang.
''Sidang perdana itu telah berjalan dengan baik dan tidak ada masalah ataupun gangguan teknis saat sidang digelar via video conference,'' kata Reeb seperti dikutip Standard, Senin (8/6).
Upaya banding ke CAS ini diambil Manchester City pasca sanksi yang dijatuhkan oleh UEFA pada Februari silam. Pada saat itu, UEFA menjatuhkan sanksi kepada City berupa denda sebesar 27 juta poundsterling dan larangan berpartisipasi di kompetisi Eropa selama dua musim ini. Dalam putusannya, UEFA mendakwa City melakukan pelanggaran terkait ketentuan Financial Fair Play (FFP).
City diduga kuat memberikan laporan keuangan yang telah dimodifikasi kepada UEFA selama rentang waktu 2012 hingga 2016. The Citizen disebut mendapatkan kucuran dana tambahan dari sang pemilik, Sheikh Mansour, lewat skema sponsorhip dari sejumlah perusahaan yang terafiliasi dengan pengusaha asal Uni Emirat Arab tersebut.
Dugaan pelanggaran City terhadap ketentuan FFP ini pertama kali muncul di media asal Jerman, Der Spiegel. pada 2018 silam. Pada saat itu, Der Spiegel menampilkan bocoran dokumen dari laman Football Leaks. Laporan Der Spiegel ini pun ditindaklanjuti UEFA. Setelah melakukan penyelidikan selama dua tahun, UEFA akhirnya menjatuhkan sanksi buat City.
Atas sanksi tersebut, terutama larangan tampil di kompetisi Eropa, City terancam mengalami kerugian mencapai 100 juta poundsterling. Kerugian ini ditaksir berdasarkan hadiah juara, pendapatan dari hak siar, penjualan tiket, dan aktivitas komersial lainnya.
CEO City, Ferran Soriano, tentu membantah semua dakwaan UEFA tersebut. The Citizen pun akhirnya mengajukan banding ke CAS. ''Tuduhan itu benar-benar tidak benar. Komite FFP UEFA lebih mempercayai bocoran email ketimbang pernyataan resmi kami dan fakta-fakta yang ada. Berdasarkan pengalaman kami, putusan UEFA itu lebih bersifat politis ketimbang keadilan,'' kata Soriano seperti dilansir First Post, Februari silam.