Rabu 10 Jun 2020 16:25 WIB

Baznas Berharap ZIS dan DSKL Dioptimalkan untuk Covid-19

Rakornas Baznas digelar demi percepatan penanganan Covid-19

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) secara online yang digelar selama dua hari, Rabu (10/6) hingga Kamis (11/6). Rakornas daring ini mengusung tema
Foto: Baznas
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) secara online yang digelar selama dua hari, Rabu (10/6) hingga Kamis (11/6). Rakornas daring ini mengusung tema "Rapat Koordinasi Percepatan Penanganan Covid-19" yang diikuti seluruh perwakilan provinsi maupun daerah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) secara online yang digelar selama dua hari, Rabu (10/6) hingga Kamis (11/6). Rakornas daring ini mengusung tema "Rapat Koordinasi Percepatan Penanganan Covid-19" yang diikuti seluruh perwakilan provinsi maupun daerah.

Ketua Baznas Bambang Sudibyo dalam pembukaannya, menyoroti kondisi negara yang saat ini sedang berjuang melawan Pandemi Covid-19 yang memiliki dampak sangat berat tidak hanya pada kesehatan masyarakat, tetapi juga kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat. Bambang mengatakan, pentingnya mengembangkan kolaborasi multi-pihak dalam percepatan penanganan Covid-19 agar sumber daya Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya (DSKL) dapat dioptimalkan untuk penanganan Covid-19.

Untuk itulah, menurutnya, Rakornas ini digelar untuk meminta arahan dan kontribusi pemikiran dari berbagai stakeholder agar kolaborasi multi-pihak itu dapat terjalin dengan baik. Dalam hal ini, ia menekankan agar seluruh gerakan zakat di Indonesia, baik Baznas ataupun LAZ, untuk bahu membahu membantu Pemerintah dalam mempercepat penanganan Covid-19.

"Untuk sementara ini mari kita konsentrasikan dan fokuskan seluruh sumber daya (ZIS) dan DSKL yang kita kelola untuk percepatan penanganan Covid-19. Percepatan ini sangat penting, agar kehidupan di Indonesia segera kembali normal dan penderitaan masyarakat segera berakhir," kata Bambang, saat membuka Rakornas Baznas online pada Rabu (10/6).

Bambang menuturkan, di Baznas Pusat hingga akhir Mei 2020, penyaluran ZIS dan DSKL untuk darurat sosial-ekonomi terdampak Covid-19 menyerap 60 persen dari total penyaluran. Sementara penyaluran untuk darurat kesehatan menyerap 35 persen, dan untuk menjalankan program-program yang ada hanya mendapat alokasi lima persen. Dengan demikian, menurutnya, 95 persen penyaluran ZIS dan DSKL Baznas adalah untuk menolong mereka yang terdampak Covid-19.

"Saya berharap bahwa hal yang kurang lebih sama juga dilakukan oleh semua Baznas Provinsi, semua Baznas Kabupaten atau Kota, dan semua LAZ di Indonesia. Tentu saja dengan penyesuaian terhadap kondisi dan masalah internal yang dihadapi masing-masing Organisasi Pengelola Zakat (OPZ)," ungkapnya.

Di samping penyaluran ZIS dan DSKL, Bambang mengatakan bahwa Rakornas online Baznas juga dijadwalkan membahas permasalahan yang dihadapi lembaga zakat dalam pengumpulan ZIS dan DSKL. Pasalnya, masalah yang dihadapi antar OPZ itu bervariasi. Ia mengatakan, terdapat OPZ yang menurun pengumpulannya, tetapi ada juga OPZ yang meningkat signifikan dalam pengumpulannya.

Selain itu, ia juga menyoroti soal perubahan lingkungan eksternal yang dihadapi pada 2020 ini yang dikatakannya bukan hanya pandemi Covid-19, namun juga berubahnya lingkungan tekonologi dan lingkungan demografi. Menurutnya, pandemi Covid-19 telah memaksa semua OPZ untuk bekerja dari rumah atau work from home.

Dalam keadaan seperti itu, maka teknologi 4.0 menjadi solusi dari efisiensi dan efektivitas kerja. Teknologi 4.0 telah beberapa tahun terakhir ini dengan cepat merambah dunia perzakatan. Sehingga, OPZ yang tidak mampu mengadopsi perkembangan teknologi dan tidak mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan demografi akan ditinggalkan oleh stakeholder utamanya, yakni muzakki dan mustahik tersebut.

Dia juga mengingatkan OPZ agar memiliki portofolio SDM yang lengkap dan seimbang, yang mewakili setiap generasi milenial. Untuk itu, ia mengajak semua pihak saling bertukar pengalaman dan persepsi guna mencari solusi terbaik dalam menghadapi perubahan lingkungan eksternal.

Tidak hanya itu, Bambang mengatakan Rakornas online juga diagendakan untuk membahas masalah-masalah operasional yang mendukung pengelolaan ZIS dan DSKL selama pandemi Covid-19. Manajemen operasional sangat penting agar pengelolaan ZIS dan DSKL bisa dilaksanakan secara transparan dan akuntabel sesuai syariah dan peraturan perundang-undangan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement