Rabu 10 Jun 2020 20:27 WIB

Wisata Candi Borobudur Siap Dibuka untuk 'Normal Baru'

Wisata Candi Borobudur akan dibuka untuk umum, namun secara bertahap.

Wisata Candi Borobudur akan dibuka untuk umum, namun secara bertahap (Foto: suasan wisata Candi Borobudur)
Foto: Wihdan Hidayat/ Republika
Wisata Candi Borobudur akan dibuka untuk umum, namun secara bertahap (Foto: suasan wisata Candi Borobudur)

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- PT Taman Witasa Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko melakukan simulasi penerapan normal baru, Rabu (10/6). Dirut PT TWC, Edy Setijono, mengatakan, tentunya dalam tahapan awal normal baru ini akan ada pembatasan-pembatasan, maksimal kunjungan adalah 50 persen dari kunjungan hari normal sekitar 7.000 orang.

"Namun, kita tidak mulai dari 50 persen, mungkin kita mulai dari 20 persen, selanjutnya 30 persen, dan seterusnya. Kita harus uji coba betul, artinya protokolnya bisa berjalan dengan baik, karena fokusnya adalah pengamanan kesehatan," katanya, Rabu.

Ia menuturkan, tugas PT TWC menyiapkan protokolnya, sementara Pemerintah Kabupaten Magelang yang melakukan evaluasi. Nanti kalau sudah sesuai akan mengeluarkan izin.

"Kewajiban pengunjung intinya harus mentaati protokol kesehatan, kalau tidak mentaati protokol kami persilakan untuk putar balik. Jadi kita meminta untuk mentaati karena ini untuk kepentingan kita semua," katanya.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan, simulasi dilakukan terkait pembukaan wisata Candi Borobudur untuk umum. Namun, pembukaan wisata untuk umum tidak dilakukan sepenuhnya.

"Jangan berpikir dibukanya untuk umum terus bareng-bareng itu tidak, kita akan mencoba secara bertahap kapasitasnya nanti dari pengelola akan menghitung satu per satu," katanya.

Ganjar menyampaikan, para pengunjung yang datang ke Candi Borobudur diminta betul-betul tahu, dan ada pemandu yang bisa menjelaskan satu per satu, serta jaga jaraknya selalu diatur. Dengan langkah-langkah yang disiapkan oleh PT TWC ini diharapkan pariwisata khususnya yang ada di Candi Borobudur betul-betul siap.

"Mudah-mudahan ini nantinya akan memberikan satu obat rindu kepada mereka yang ingin piknik di Candi Borobudur. Namun kehati-hatian perlu kita lakukan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement