REPUBLIKA.CO.ID,HULU SUNGAI SELATAN -- Ruangan isolasi untuk menangani pasien terpapar virus coronajenis baru penyebab Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Brigjend H Hasan Basry Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Provinsi Kalimantan Selatan penuh sehingga sebagian pasien positif dirawat di tempat karantina.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS0 dr Siti Zainab menjelaskan bahwa ruang isolasi di RSUD Brigjend H Hasan Basrypenuh sehingga pasien tambahan harus dirawat dan diinapkan di tempat karantina di eks bangunan RSUD Kandangan lama, di samping Kantor Dinas Kesehatan setempat.
"Sudah ada beberapa pasien yang dirawat di sana dengan menempati kamar di tempat karatina, setelah mereka ada yang diketahui hasil tes swab-nya positif Covid-19," katanya dalam keterangan pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten HSS yang dipimpin Bupati setempat H Achmad Fikry dan didampingi Wakil Bupati Syamsuri Arsyad, Rabu (10/6).
Siti Zainab yang juga kepala Dinas Kesehatan HSS menjelaskan untuk situasi terkini Covid-19 di daerah itu, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 333 orang, 323 orang selesai pemantauan, sisa 10 ODP, dan Pasien Dalam Perawatan (PDP) sebanyak 12 orang.
Enam orang di antaranya warga Hulu Sungai Selatan, dan dengan 25 kasus terkonfirmasi positif, 19 orang di antaranya dalam perawatan, lima sembuh sembuh, dan satu orang meninggal dunia.
Tambahan 12 kasus baru positif tersebar di enam kecamatan yakni, Kecamatan Daha Barat, Kecamatan Kandangan, Kecamatan Simpur, Kecamatan Sungai Raya, dan Kecamatan Angkinang, sementara dari luar HSS yakni Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HSS), satu kasus positif, pasien ANC, seorang erempuan (26).
Sementara untuk satu keluarga yang kemudian tertular hingga positif Covid-19 di Desa Amparaya, Simpur, sebelumnya kedatangan tamu di rumah mereka, yang kemudian diketahui menjadi pasien positif, yaitu HBS-47, di mana saat bertamu itu pun pasien HBS-47 ini belum mengetahui dirinya positif Covid-19.
"Lima orang dalam satu keluarga terkonfirmasi positif dari pemeriksaan hasil tes swab, dua orang dari anggota keluarga negatif karena tidak melakukan kontrak fisik dengan pasien HBS-47 atau tidak berjabat tangan," demikian Siti Zainab.