REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pengadilan Iran merilis data seorang informan CIA dan Mossad yang belum lama ini telah dihukum mati karena terlibat spionase. Menurut data pengadilan, Seyed Mahmoud Mousavi Majd memberikan informasi ke agen mata-mata Amerika Serikat (AS) dan Israel mengenai pergerakan panglima militer tertinggi Iran, Qasem Soleimani.
Mousavi ditangkap beberapa bulan sebelum Soleimani dibunuh dalam serangan udara oleh AS pada 3 Januari lalu. Tidak diketahui berapa banyak data yang diberikan oleh Mousavi kepada agen mata-mata AS untuk melacak keberadaan Soleimani dan membunuhnya. Mousavi ditangkap bersamaan ketika Iran mengumumkan penahanan 17 mata-mata CIA.
Dilansir Sputnik News, Presiden AS, Donald Trump mengecam bahwa tindakan Iran telah menghancurkan jaringan CIA. Namun, tidak ada pejabat AS maupun Israel yang berkomentar mengenai penangkapan informan CIA tersebut.
Soleimani baru saja tiba di Irak dalam misi diplomatik rahasia ketika dia terbunuh dalam serangan AS di luar Bandara Internasional Baghdad. Dia membawa pesan untuk Arab Saudi yang seharusnya disampaikan melalui Irak sejak Teheran dan Riyadh saling memutuskan hubungan diplomatik.
Iran mengutuk keras tindakan AS dan membalas dengan melakukan serangan di pangkalan militer yang menampung pasukan AS di Irak. Serangan itu terjadi lima hari setelah Soleimani terbunuh, dan melukai puluhan tentara Amerika.