Sabtu 13 Jun 2020 14:37 WIB

Tumor Otak pada Anak Bukan Berarti Vonis Mati

Anak dengan kanker otak harus jalani terapi intensif dan panjang untuk bisa sembuh.

Red: Dwi Murdaningsih
Tumor otak
Tumor otak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tumor otak jadi jenis kanker kedua setelah leukemia, yang paling sering menyerang anak-anak. Anak yang didiagnosa dengan kanker otak harus jalani terapi intensif dan panjang untuk bisa sembuh.

Asosiasi Jerman untuk tumor otak melaporkan, sekitar 25 persen kasus kanker yang didiagnosa pada anak-anak adalah tumor pada otak serta sistem saraf pusat. Mayoritas kasus pada anak berada dalam median usia 6,5 tahun. Kasus pada anak laki-laki lebih sering dibanding anak perempuan.

Baca Juga

Gejala umum kanker otak pada anak anak adalah sakit kepala, perasaan mual dan muntah-muntah. Gejala lainnya adalah gangguan visual dan keseimbangan serta koordinasi motorik. Gejala yang muncul juga tergantung dimana lokasi tumornya di dalam otak.

Para dokter biasanya menggunakan magnetic resonance imaging (MRI/MRT), untuk menetapkan dengan tepat lokasinya. Dengan menganalisis citra yang dihasilkan MRT, para dokter bisa lebih tepat menegakkan diagnosisnya. Selain itu juga dilakukan biopsi atau pegambilan sampel jaringan untuk konfirmasi diagnosis.