REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah menyerahkan bantuan dana tanggap darurat dan rekonstruksi banjir sebesar Rp16 miliar kepada Pemerintah Kabupaten Bantaeng.
Bantuan tersebut diserahkan Nurdin Abdullah di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantaeng, Sabtu, saat melakukan kunjungan dalam rangka melihat langsung kondisi terakhir kabupaten itu pasca diterjang banjir sejak kemarin (12/06).
Bantuan dana tanggap darurat dan rekonstruksi banjir ini terdiri dari dana tanggap darurat sebesar Rp1 miliar dan dana rekonstruksi Rp15 miliar. "Saya kira banyak saudara-saudara kita butuh kepastian dari pemerintah. Bencana ini ada dan pemerintah harus hadir," kata Nurdin Abdullah.
Nurdin mengatakan bahwa Bantaeng merupakan wilayah yang rawan banjir. Berada pada wilayah pegunungan, dataran rendah dan laut. "Jujur saja selama 10 tahun (menjadi bupati di Bantaeng) kalau sudah hujan kita sudah gelisah semua," sebutnya.
Sehingga, setahun saat menjabat, ia kemudian membangun Tanggul Cekdam sebagai upaya menanggulangi banjir yang menjadi persoalan tahunan di kabupaten ini.
Pada kunjungannya, ia juga menyempatkan diri melayat ke salah satu korban jiwa yang berada di Kampung Beru, Kelurahan Bonto Atu, Kecamatan Bissappu. Kemudian meninjau lokasi Tanggul Cekdam Balang Sikuyu yang jebol di sisi kanan.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Sulsel Junaedi Bakri menyebutkan bahwa untuk pencairan dana tanggap darurat, pihak Pemprov tinggal menunggu proposal dari pihak Pemkab Bantaeng.
"Kami di provinsi tinggal menunggu proposal dari Kabupaten Bantaeng untuk kami approve bantuannya. Bantuan ini diharapkan akan betul-betul menyentuh apa yang dibutuhkan oleh masyarakat," ujarnya.
Selain itu, pada kesempatan ini, Nurdin juga menyerahkan bantuan lauk pauk 78 paket, makanan tambahan gizi 78 Paket, shelter kit 30 paket dan sandang 100 paket yang diterima langsung oleh Bupati Bantaeng, Ilham Syah Azikin.