Ahad 14 Jun 2020 21:03 WIB

Beijing Catat 36 Kasus Baru Terkait Pasar Grosir Makanan

Beijing dibayangi kekhawatiran lonjakan kasus Covid-19.

Dua petugas berdiri di salah satu jalanan di Beijing, China. Pada Jumat (12/6) muncul kasus baru di Beijing setelah nol kasus selama dua bulan.
Foto: EPA
Dua petugas berdiri di salah satu jalanan di Beijing, China. Pada Jumat (12/6) muncul kasus baru di Beijing setelah nol kasus selama dua bulan.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Otoritas medis Beijing mencatat 36 kasus baru Covid-19 pada Ahad. Seluruhnya terkait dengan pasar grosir makanan dan meningkatkan kekhawatiran adanya lonjakan di negara yang telah mengurangi infeksi virus corona secara tajam.

Ibu Kota China itu telah memerintahkan pengujian terhadap semua orang yang terkait dengan pasar Xinfadi, setelah distrik tersebut menyatakan "masa perang". Beijing juga melarang acara pariwisata serta olahraga di tengah kekhawatiran akan gelombang baru pandemi.

Baca Juga

"Beijing telah memasuki periode yang luar biasa," kata juru bicara kota Xu Hejian dalam konferensi pers, Ahad.

Kasus baru yang tercatat pada Sabtu (13/6) dan 43 kasus lain yang dilaporkan dalam tiga hari terakhir terkait dengan pasar di Distrik Fengtai di barat daya Beijing, menurut data otoritas kesehatan setempat. Dari 36 orang baru yang terinfeksi, 12 orang di antaranya tinggal di kompleks perumahan untuk pekerja di Xinfadi. Hampir seluruhnya bekerja atau berbelanja di dalam pasar.

Salah satu yang terinfeksi adalah karyawan berusia 56 tahun yang bekerja untuk perusahaan bus bandara Beijing. Dia berbelanja di pasar tersebut pada 3 Juni dan mengalami gejala dua hari kemudian.

Beijing News melaporkan pria tersebut tidak bekerja di bandara selama berbulan-bulan dan tidak berinteraksi dengan wisatawan. Pejabat kota pada Sabtu memutuskan bahwa siapa pun yang pernah ke atau melakukan kontak dengan orang-orang yang telah ke Xinfadi sejak 30 Mei akan diminta untuk melapor ke kantor atau unit perumahan mereka dan diuji, menurut laporan Beijing News.

"Siapa pun yang bekerja di pasar atau tinggal di dekatnya juga harus diuji," kata laporan itu.

Selain itu, juru bicara otoritas kesehatan Beijing, Gao Xiaojun, mengatakan bahwa semua orang yang mengalami demam akan diberikan tes asam nukleat dan serologi untuk mendeteksi virus corona, tes darah, dan CT scan. Fasilitas medis tidak diperbolehkan menolak pasien dengan gejala demam, kata Gao.

"Pejabat kota memerintahkan sampel diambil dari pasar dan untuk itu didesinfeksi sepenuhnya," kata Beijing News.

Setidaknya 10 kota, termasuk Harbin dan Dalian, telah mendesak warga untuk tidak melakukan perjalanan ke Beijing dan melaporkan kepada pihak berwenang jika mereka melakukannya baru-baru ini. Pihak berwenang menutup pasar Xinfadi sebelum fajar pada Sabtu, setelah tujuh orang yang baru-baru ini ke pasar ditemukan memiliki virus dalam dua hari sebelumnya.

Lebih dari 1.500 ton makanan laut, 18 ribu ton sayuran, dan 20 ribu ton buah diperdagangkan di pasar setiap hari, menurut situs pasar tersebut.

sumber : Antara, Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement