Selasa 16 Jun 2020 02:54 WIB

Ide Kreatif Memulai Usaha Baru Strategi Hadapi New Normal

Untuk mewujudkan ide baru dibutuhkan pemikiran dan tindakan serius

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Muhammad Fakhruddin
osen Universitas Tarumanegara (Untar) sekaligus Founder Donkmax Creative Strategic Eddy Supriyatna Marizar.
Foto: Fakhruddin
osen Universitas Tarumanegara (Untar) sekaligus Founder Donkmax Creative Strategic Eddy Supriyatna Marizar.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dosen Universitas Tarumanegara (Untar) sekaligus Founder Donkmax Creative Strategic Eddy Supriyatna Marizar, mengatakan kreasi usaha baru dimulai dari ide kreatif. Hal itu diungkapkannya dalam webinar 'Kreasi Usaha Baru di Era New Normal', Jumat (12/6).

Ia menjelaskan, new normal merupakan distorsi keadaan normal dari sisi keamanan, kesehatan dan keselamatan. Selain itu, segala bentuk usaha, termasuk bisnis dan industri juga terdistorsi akibat keadaan new normal ini. "Distorsi normal dalam konteks kreasi usaha baru baiknya dimulai dari ide kreatif. Ide merupakan faktor fundamental dan modal terbesar dalam kreasi usaha baru," kata Eddy, dalam keterangannya, Senin (15/6).

Menurut dia, kreasi usaha baru dapat menjadi strategi untuk menghadapi new normal. Maksud dari kreasi usaha baru adalah upaya untuk menciptakan karya unik, mendongkrak hasil karya sehingga memiliki nilai tambah, serta mewujudkan hasil karya yang belum pernah ada sehingga melahirkan inovasi.

"Ketika berburu dan mencari ide baru, maka dibutuhkan pemikiran santai, pemikiran yang irasional dan imajinatif. Namun, untuk mewujudkannya dibutuhkan pemikiran dan tindakan serius yang rasional dan logis," kata Eddy menambahkan.

Lebih lanjut, ia juga berpesan, kondisi new normal merupakan skenario untuk mengendalikan pandemi Covid-19 dari sisi kesehatan, sosial, dan ekonomi. New normal, kata dia, bukan tatanan untuk kembali dalam kondisi normal, namun pembatasan sosial yang dikendalikan protokol kesehatan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement