Selasa 16 Jun 2020 08:27 WIB

Sekolah Muhammadiyah Jangan Jadi Klaster Penyebaran Covid-19

Wabah Covid-19 masih berada di tengah kita.

Sekolah Muhammadiyah Jangan Jadi Klaster Penyebaran Covid-19. Ketua Muhammadiyah Covid-19 Comand Center Kota Medan Delyuzar.
Foto: Dok Syaiful Hadi/SM
Sekolah Muhammadiyah Jangan Jadi Klaster Penyebaran Covid-19. Ketua Muhammadiyah Covid-19 Comand Center Kota Medan Delyuzar.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Ketua Muhammadiyah Covid-19 Comand Center Kota Medan Delyuzar mengingatkan agar amal usaha pendidikan Muhammadiyah, seperti PAUD/ TK ABA/ Madrasah, SD, SMP, SMA  dan PT jangan menjadi klaster penyebaran Covid-19. Peringatan Delyuzar berkaitan dengan era new normal yang didengungkan pemerintah dalam program relaksasi bidang ekonomi.

Alasan Delyuzar adalah wabah Covid masih berada di tengah kita dan kita tak tahu siapa diantaranya yang menjadi transmisi. Saat new normal disikapi banyak masyarakat dengan sikap yang tidak lagi disiplin dengan protokol kesehatan, maka saat itu pulalah kekhawatiran Covid akan meledak. Dan ternyata  pasca-Idul Fitri, curva kasus positif mengalami kenaikan yang signifikan.

Baca Juga

Menyinggung amal usaha pendidikan Muhammadiyah, Delyuzar mengatakan, mumpung saat ini proses beajar masih dilakukan dengan pola daring, saatnya Muhammadiyah menyiapkan protokol kesehatan di dunia pendidikan. Agar pada saatnya nanti harus melakukan sistem belajar langsung (offline) maka protokol kesehatan itu bisa diimplementasikan.

“Ngeri kalau sekolah menjadi cluster baru penyebaran Covid dan itu sekolah Muhammadiyah pula,” jelas Delyuzar.

Sebagai Ketua MCCC Kota Medan Delyuzar merencanakan melakukan program edukasi kepada kepada Majelis Dikdasmen dan kepala sekolah untuk menyamakan visi bagaimana meneterapkan protokol kesehatan di sekolah. Delyuzar belum menyebutkan jadwal karena masih dalam tahap persiapan program.

Sumber: https://www.suaramuhammadiyah.id/2020/06/15/diingatkan-sekolah-muhammadiyah-jangan-jadi-kluster-penyebaran-covid-19/

 

sumber : Suara Muhammadiyah
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement