REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Commuter Indonesia (KCi) mencatat pada Senin (15/6) kemarin ada 324.436 pengguna KRL. Angka itu menunjukkan terjadi peningkatan volume penumpang sekitar 14 persen dibandingkan pada Senin (8/6) pekan lalu yang tercatat 300.029 pengguna.
“Volume penumpang kemarin juga merupakan catatan volume penumpang tertinggi selama penerapan masa PSBB maupun PSBB Transisi,” kata Vice President Corporate Communications PT KCI Anne Purba dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (16/6).
Sebagaimana yang telah disampaikan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pusat tentang pengaturan jam kerja, berdasarkan data persebaran pengguna KRL masih terfokus mulai pukul 06.00-08.00 pada pagi hari dan 16.00-18.00 pada sore hari. Selain waktu-waktu tersebut, Anne menambahkan, KRL masih cukup lengang dan pengguna dapat langsung naik tanpa perlu mengikuti penyekatan yang ada di stasiun.
“Karena itu KCI berharap berbagai lembaga, instansi pemerintahan, dan dunia usaha dapat mulai menerapkan sistem kerja bertahap/shift sesuai Surat Edaran yang dikeluarkan Gugus Tugas sehingga persebaran pengguna KRL dapat lebih merata, lebih memungkinkan untuk menjaga jarak aman selama dalam perjalanan, dan para pengguna juga dapat menyesuaikan kembali perjalanannya,” ujarnya.
Menurut dia, selama dua pekan penerapan PSBB Transisi ini, disiplin para pengguna KRL sudah semakin terlihat. Upaya yang telah dilakukan PT KCI salah satunya melalui pembuatan marka berbentuk jejak kaki di stasiun maupun di dalam KRL telah diikuti sebagian besar pengguna.
Para pengguna sudah dapat mengikuti arahan petugas di lapangan maupun di dalam KRL, berdiri sesuai marka agar dapat menjaga jarak aman dan di dalam KRL tidak saling berhadap-hadapan. PT KCI juga terus berupaya menambah wastafel bergerak agar bisa dimanfaatkan pengguna untuk cuci tangan sebelum dan sesudah naik KRL.
“Selain itu, para petugas juga tak henti-hentinya menghimbau pengguna untuk tidak berbicara secara langsung maupun melalui telepon genggam dan selalu menjaga jarak serta mengurangi kontak fisik dengan pengguna atau petugas agar physical distancing tetap terwujud,” katanya.
Salah satu pilihan yang dapat dilakukan pengguna untuk mengurangi antrean di stasiun adalah dengan bertransaksi nontunai menggunakan Kartu Multi Trip (KMT) atau kartu uang elektronik bank saat naik KRL. “Pastikan saldo kartu Anda cukup sejak awal sehingga langsung dapat mengikuti antrean menuju gate masuk. Transaksi nontunai juga mengurangi risiko tertular dari transaksi rutin menggunakan uang tunai untuk membeli maupun isi ulang Tiket Harian Berjaminan (THB),” kata Anne.
Dalam masa PSBB transisi yang mendukung agar masyarakat kembali produktif dan aman ini, PT. KCI juga rutin melakukan penyemprotan disinfektan di area stasiun juga KRL. “Pembersihan KRL tidak hanya selesai berdinas tetapi melalui On Trip Cleaning Service kami mengupayakan agar KRL tetap bersih,” katanya.
Untuk itu PT KCI mengharapkan kerjasama para pengguna jasa KRL untuk terus disiplin dan tetap menerapkan protokol kesehatan saat di stasiun dan naik KRL. Pakai masker, Cuci tangan patuhi marka di stasiun dan KRL agar kita tetap bisa jaga jarak. Dengan Disiplin yang tinggi kita tetap bisa terus bergerak produktif dan aman.