REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puskesmas Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat melaksanakan tes swab kepada 92 pedagang yang hari ini berjualan dengan nomor kios ganjil di Pasar Johar Baru yang termasuk dalam program active case finding Covid-19 bertempat di salah satu fasilitas umum di lokasi itu. "Berdasarkan pendataan Pasar Jaya ada 92 orang yang ikut karena ganjil-genap kios," kata Kepala Puskesmas Johar Baru Hayfa Husein saat dihubungi, Kamis (28/6).
Meski hanya 92 pedagang yang terdaftar, Hayfa memastikan, seluruh pedagang di Pasar Johar Baru yang berjumlah 150 orang itu menjalani tes swab. "Pokoknya nanti kekurangannya pun akan kita jaring untuk ikut program screening (pencarian kasus) di puskesmas," kata Hayfa.
Berdasarkan pantauan, peserta tes swab di Pasar Johar Baru harus menjalani pemeriksaan tinggi badan, berat badan, dan lingkar perut. Selanjutnya peserta harus menjalani pemeriksaan riwayat bepergian dan mengikuti pemeriksaan tekanan darah serta kandungan gula darah untuk memeriksa ada atau tidaknya penyakit penyerta seperti hipertensi atau diabetes.
"Jadi selain screening Covid-19, hari ini juga kita lakukan pengecekan penyakit tidak menular (PTM) kepada para pedagang pasar itu," kata Hayfa.
Tes cepat dan tes swab juga telah digencarkan oleh Puskesmas Johar Baru setiap harinya kepada warga-warga di kecamatan dengan empat kelurahan itu. "Setiap hari kami juga sudah melakukan pemeriksaan kepada 40 orang warga di Johar Baru," ujar Hayfa.
Untuk wilayah Johar Baru saat ini memiliki satu wilayah pemantauan khusus (WPK) di RW 02 Kelurahan Rawasari, kasus positif Covid-19 di Johar Baru itu hingga Kamis (18/6) berjumlah 114 orang, dengan total pasien sembuh sebanyak 44 orang.