Jumat 19 Jun 2020 04:08 WIB

Apa yang Terjadi Jika Semua Virus di Bumi Hilang?

Manusia tak akan bisa hidup tanpa virus.

Rep: zainur mahsir ramadhan/ Red: Dwi Murdaningsih
Virus corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Virus corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Banyak virus yang menyebabkan jutaan manusia meninggal karena infeksi. Sebut saja epidemi influenza 1918, Black Death atau lainnya. Teranyar, pandemi covid-19 yang disebabkan virus corona jenis baru.

Namun bagaimana jika kita diberi pilihan untuk menghilangkan semua virus?

Baca Juga

"Jika semua virus tiba-tiba menghilang, dunia akan menjadi tempat yang indah selama sekitar satu setengah hari, dan kemudian kita semua akan mati - itulah intinya," kata ahli epidemiologi di University of Wisconsin-Madison, Tony Goldberg seperti dikutip BBC, kamis (18/6).

Dia memambahkan, hal tersebut akan terjadi karena selama ini virus melakukan banyak hal. Utamanya, berjasa bagi banyak hal penting. Dia mengatakan kebanyakan orang hanya melihat hal negatif dari adanya virus tersebut.

Padahal, berdasarkan penelitian, virus nyatanya membuat manusia bisa bertahan hidup di Bumi. "Ini adalah pandangan yang adil dan seimbang tentang dunia virus, dan untuk menunjukkannya, ada hal-hal lain, seperti jasa dari virus baik," kata Goldberg.

Dia menegaskan, fag atau virus yang menginfeksi bakteri sangat penting bagi kehidupan. Sebab, fag yang diambil dari bahasa Yunani phagein, dan diartikan sebagai "melahap", mampu memakan banyak bakteri dan segala yang tidak baik bagi manusia.

"Mereka adalah predator utama dunia bakteri, Kita akan berada dalam masalah besar tanpa mereka,” kata Goldberg.

Dia melanjutkan, 90 persen dari semua bahan hidup, berdasarkan berat, adalah mikroba. Mikroba menghasilkan sekitar setengah oksigen di planet ini, dan itu adalah suatu proses yang hanya bisa dilakukan oleh virus.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement