Jumat 19 Jun 2020 20:29 WIB

Inflasi DKI Diklaim Masih Stabil Selama Pandemi Covid-19

Selama pandemi covid-19, inflasi DKI diklaim masih aman.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Muhammad Hafil
Inflasi DKI Diklaim Masih Stabil Selama Pandemi Covid-19. Foto: virus corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Inflasi DKI Diklaim Masih Stabil Selama Pandemi Covid-19. Foto: virus corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DKI Jakarta mengungkapkan dalam lima bulan pertama 2020, inflasi Jakarta tetap terjaga dengan baik. Pencapaian inflasi sampai dengan bulan Mei 2020 tercatat sebesar 1 ,12 persen (ytd) atau 2,61 persen (yoy).

Asisten Perekonomian dan Keuanga Setda DKI Jakarta, Sri Haryati mengatakan rendahnya inflasi tidak terlepas dari koordinasi dan langkah-langkah proaktif yang dilakukan TPID Provinsi DKI Jakarta untuk memonitor dan mengawal kelancaran pasokan komoditas strategis di DKI Jakarta di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga

"Monitor dan pengawasan tersebut baik melalui BUMD Pangan, Bulog, dan juga melalui channel distribusi yang lain termasuk online," kata Sri Haryati dalam keterangan persnya, Jumat (19/6).

Apa yang telah dilakukan, kata dia, yakni jalur distribusi pangan dan kebutuhan pangan dipersiapkan dengan baik agar mudah diakses oleh masyarakat. Baik dalam rangka penjualan ke masyarakat umum maupun dalam rangka program Bansos.

Selain itu, ia mengklaim rendahnya inflasi juga turut dipengaruhi oleh kebijakan pengendalian pandemi Covid-19 yang membatasi mobilitas masyarakat. "Hal ini tercermin dari rendahnya inflasi kelompok Transportasi dan kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran," terangnya.

Informasi dari TPID DKI, memasuki akhir semester l, inflasi pada bulan Juni 2020 diperkirakan masih akan tetap rendah. Sampai dengan pekan Ike tiga Juni, pasokan, stok dan harga-harga komoditas bahan pangan terpantau tetap stabil.

Beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain, kelancaran pasokan dan kecukupan stok, tekanan permintaan yang relatif normal, nilai tukar yang menguat, dan ekspektasi inflasi yang terkendali.

"TPID Provinsi DKI Jakarta akan terus konsisten dengan langkah dan kebijakan konkrit dalam rangka menjalankan strategi pengendalian inflasi melaui strategi 4K, yakni Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif," terang Sri Haryati.

Ia juga menyebut pasokan dan stok beberapa komoditas terpantau aman, seperti, Beras, Bawang putih, gula pasir, minyak goreng, daging-dagingan, telur, dan beberapa komoditas holtikultura. Komoditas yang dalam beberapa bulan terakhir harganya sempat naik, maka pada bulan ini trendnya menurun, seperti bawang merah, daging sapi, dan gula pasir sejalan dengan membaiknya pasokan.

Ke depan, TPID Provinsi DKI Jakarta akan terus memperkuat koordinasi dengan TPIP dan T PID lainnya untuk mendukung tetap terkendalinya inflasi Jakarta dan tercapainya sasaran inflasi nasional tahun 2020 sebesar 3,0 persen ±1 persen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement