REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Uni Emirat Arab (UEA) telah mendukung rekonstruksi dan pemulihan Masjid Al-Nuri dan Menara Al-Hadba' di Mosul, Irak. Upaya pelestarian warisan bidaya ini dalam rangka menyebarkan prinsip-prinsip persaudaraan manusia, dan untuk menolak intoleransi dan ekstremisme intelektual, agama dan budaya.
Dilansir dari kantor berita Uni Emirate Arab (UEA), WMA pada Ahad (21/6), Menteri Kebudayaan dan Pengembangan Pengetahuan, Noura binti Mohammed Al Kaabi mengatakan, rekonstuksi masjid tersebut membawa makna perdamaian. Melalui proyek ini, UEA ingin menunjukkan perannya dalam menjaga warisan dunia dan melestarikan sumber daya budaya.
"Rekonstruksi Masjid al-Nuri dan menara masjidnya membawa makna perdamaian dan koeksistensi dalam masyarakat multi-agama, doktrin dan budaya," ujarnya.
Ahad (21/6) hari ini adalah peringatan tiga tahun penghancuran Masjid al-Nuri dan menara masjidnya oleh kelompok ekstremisme dan terorisme. Masjid ini merupakan salah satu monumen agama dan sejarah yang paling penting dan warisan budaya dan manusia secara global.
Proyek bersejarah senilai 50,4 juta dolar Amerika Serikat (AS) tersebut akan mengirimkan pesan kepada para pemuda Irak dengan tema "Menuju Masa Depan yang Lebih Cerah". Ketika proyek lima tahun ini selesai, UEA juga akan mendukung wisata budaya dan pengembangan di Mosul, serta akan berkontribusi untuk membangun kota yang dinamis dan makmur yang menyebarkan nilai-nilai dan pengembalian toleransi, rekonsiliasi dan keterbukaan.
Al Kaabi menambahkan, setelah Masjid al-Nouri menjadi sasaran organisasi teroris semua orang merasa tersakiti, terutama orang-orang Mosul. Karena itu, UEA berinisiatif untuk membangun kembali landmark bersejarah dan budaya kuno tersebut.
Pada April 2018 lalu, UAE dan Irak telah menandatangani Nota Kesepahaman, MoU, untuk kerja sama budaya dan mengumumkan proyek penting di Mosul, termasuk proyek pemulihan dan rekonstruksi dua situs budaya yang terkenal, yaitu Masjid Al-Nuri dan Menara Al-Hadba'.
Selain memberikan dukungan untuk proyek tersebut, UEA kini juga telah menawarkan dukungannya untuk rekonstruksi Gereja Konventual Our Lady of the Hour atau yang juga dikenal sebagai Gereja Al-Saa'a, serta Gereja Al Tahira.
Sumber:
https://wam.ae/en/details/1395302850025