REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menjelang penerapan normal baru di Jawa Timur, Palang Merah Indonesia (PMI) setempat melakukan penyemprotan disinfektan atau disinfeksi secara massal di beberapa wilayah yang difokuskan ke sarana publik. "Sejumlah relawan PMI tingkat kota dan kabupaten di Jatim telah diinstruksikan melakukan peyemprotan tempat-tempat yang mulai beroperasi di masa transisi ini seperti pasar, lembaga pendidikan baik formal maupun non-formal dan sarana publik lainnya," kata Kepala Biro Humas PMI Provinsi Jatim Timur Priska melalui sambungan telepon, Ahad (21/6).
Hingga saat ini, sedikitnya 110.560 sarana publik telah dilakukan sterilisasi oleh PMI. Di antaranya tempat ibadah, kantor, halte, taman, pasar, sekolah, fasilitas umum, fasilitas kesehatan hingga permukiman.
Disinfeksi ini dilakukan di wilayah Kabupaten Pamekasan, Kediri, Bojonegoro dan Banyuwangi. Selain itu, disinfeksi juga difokuskan ke sejumlah pondok pesantren, karena tengah melakukan penerimaan santri baru dan kegiatan akan kembali dibuka di massa transisi ini.
Penyemprotan cairan disinfektan ini rutin dilakukan di tempat-tempat ibadah karena sudah mulai dibuka kembali untuk umum. Namun dengan tetap mengetatkan protokol kesehatan.
Dihubungi secara terpisah, Humas PMI Banyuwangi Ismiyati menambahkan selain melakukan penyemprotan di fasilitas publik, PMI Banyuwangi juga rutin mengisi ulang tandon cuci tangan yang telah dipasang di sejumlah tempat umum. Menjelang normal baru ini, PMI juga aktif mengerahkan relawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) untuk melaksanakan promosi kesehatan. Protokol kesehatan harus diketatkan di menjelang normal baru lantaran aktivitas masyarakat dibatasi untuk meminimalisasikan terjadinya penyebaran Covid-19.
Sesuai imbauan Ketua Umum PMI Jusuf Kalla yang selalu mengingatkan agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan selama menjalankan rutinitas. "Jangan lengah, tetap gunakan masker, jaga jarak, selalu berperilaku hidup bersih dan sehat dan jaga kesehatan," tambahnya.