Selasa 23 Jun 2020 01:13 WIB

5 Negara ASEAN Minta India Pulangkan Warganya

Sekitar 700 WNI Jamaah Tabligh masih terjebak di India karena lockdown.

Red: Nur Aini
 Petugas kesehatan India yang mengenakan alat pelindung diri tiba untuk mengambil bagian dalam kamp pemeriksaan di perkampungan kumuh di Mumbai, India, Rabu, 17 Juni 2020.
Foto: AP/Rafiq Maqbool
Petugas kesehatan India yang mengenakan alat pelindung diri tiba untuk mengambil bagian dalam kamp pemeriksaan di perkampungan kumuh di Mumbai, India, Rabu, 17 Juni 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lima duta besar di negara ASEAN termasuk Indonesia mengirimkan surat ke pemerintah India meminta warga negaranya anggota Jamaah Tabligh yang tertahan di sana bisa kembali ke tanah air.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan lima duta besar negara ASEAN tersebut di antaranya Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam yang warga negaranya saat ini tidak bisa pulang karena kebijakan karantina kewilayahan di sana. Surat tersebut kata Retno dikirim ke Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar pada 19 Juni 2020 lalu.

Baca Juga

"(Dalam surat itu) meminta informasi dan legal location dan meminta Jamaah Tabligh bisa kembali ke negara masing-masing," kata Retno saat rapat dengan Komisi I DPR pada Senin.

Menteri Retno mengatakan dirinya akan terus berkoordinasi dengan negara lain yang memiliki nasib sama seperti Indonesia. Menurut Menteri Retno, ada beberapa negara yang mempunyai warganya tertahan di India seperti Bangladesh, Pakistan, Iran, Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam, dan Myanmar.

Jumlah WNI anggota Jamaah Tabligh yang tertahan di India mencapai 751 orang dan tersebar di 12 negara bagian. Sebelumnya, sekitar 700-an warga Indonesia (WNI) Jamaah Tabligh terjebak di India karena pemberlakuan lockdown atau karantina wilayah sejak 23 Maret 2020.

Khairil Marzuq anggota Jamaah Tabligh asal Medan mengatakan rekan-rekannya dikarantina oleh pemerintah India. Menurut dia, mereka mengalami depresi karena mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari petugas. Selain depresi, sebagian dari 725 WNI tersebut kata dia dituduh menyalahi aturan visa di India oleh otoritas setempat.

"Bahkan ada yang dituduh menyebarkan penyakit," kata dia.

Berita ini diterbitkan di: https://www.aa.com.tr/id/dunia/5-negara-asean-minta-india-pulangkan-warganya-/1885741

sumber : Anadolu Agency
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement