REPUBLIKA.CO.ID, Hubungan antara India dan China memanas dalam beberapa waktu akhir menyusul bentrokan yang terjadi pada Senin pekan lalu. Pertarungan mematikan tersebut menewaskan setidaknya 20 tentara India, dan lebih dari 40 tentara China ikut menjadi korban (tak ada rincian berapa meninggal dan terluka).
Penyebab dari bentrokan ini adalah aksi provokasi yang terjadi di perbatasan kedua negara di Lembah Galwan, Ladakh di Himalaya. Berikut catatan sejarah konflik kedua negara.
Kebuntuan 1914
Pada 1914 utusan Inggris, China, dan Tibet melakukan pertemuan di Simla. China tak akui hasil pertemuan dan menganggap Tibet adalah tetap bagian dari China. Sementara Inggris dan Tibet buat perjanjian yang mengakui garis perbatasan McMahon Line. India mengakui garis ini sebagai patokan perbatasan dengan China. Beijing tak mengakui.
Perang 1962
China melewati McMahon Line dan mengambil posisi di teritori India. Perang pun pecah, lebih dari 1.000 petempur India terbunuh, dan kurang dari 800 tentara China tewas.
Konflik 1967
Ketegangan di antara kedua negara pecah pada 1967 di Nathu La dan Cho La di wilayah Tibet. Bentrokan pecah ketika India mulai memasang kawat berduri yang mereka klaim sebagai daerahnya. China lantas melepaskan peluru artileri dan kontak senjata pecah. Lebih dari 150 tentara India dan 340 personel pasukan China tewas.
Ketegangan 1987
Pada 1987 militer India menggelar latihan operasi seberapa cepat mereka bergerak di perbatasan. Pasukan dengan jumlah besar dikerahkan. Senjata-senjata juga berdatangan di dekat pos China yang membuat komandan negara Tiongkok terkejut. Kedua negara berhasil melakukan deeskalasi.
Bangun Kamp Militer 2013
China membangun kamp militer di dekat Daulat Beg Oldi. India juga mengambil langkah yang sama dekat perbatasan.
Pertarungan 2020
Pertarungan langsung tanpa senjata api pecah di Lembah Galwan, perbatasan Himalaya. Kedua negara salah menyalahkan. Setidaknya 20 tentara India terbunuh dan lebih dari 40 personel China dikabarkan ikut jadi korban.