Rabu 24 Jun 2020 15:16 WIB

Dosen UMM Berbagi Pengalaman Belajar Jarak Jauh

Dalam pembelajaran distance learning, teknologi mengikuti kurikulum

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Gita Amanda
Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Teguh Hadi Saputro.
Foto: Dok. Humas UMM
Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Teguh Hadi Saputro.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Menggunakan teknologi menjadi suatu keharusan dalam melakukan pembelajaran di era kini. Tak terkecuali dalam pembelajaran bahasa asing.

Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Teguh Hadi Saputro membagikan pengalamannya dalam melakukan pembelajaran bahasa asing saat mengisi workshop daring bertajuk "Independent Learning Mindset and Project-Based Learning to Support Digital Teaching". Workshop yang dilaksanakan awal pekan ini dihadiri oleh 100 guru mata pelajaran bahasa Inggris tingkat SMA dan SMK.

Baca Juga

Di dalam webinar, Teguh menceritakan pengalamannya selama menggunakan Computer Assisted Langauge Learning (CALL) dan Task-Based Language Teaching (TBLT). Keduanya digunakan selama mengajar di prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Muhammadiyah Malang, UMM.

Contoh riil yang digunakan Teguh dalam pembelajaran bahasa, yakni distance learning. Hal utama yang dibutuhkan cara ini berarti hasil bisa terlihat dari tugas yang dikumpulkan. Di sisi lain, tidak mengesampingkan proses komunikasi yang lancar dengan siswa.

Di dalam pembelajaran apapun termasuk distance learning, teknologi mengikuti kurikulum. Dengan kata lain, bukan kurikulum yang mengikuti teknologi. "Oleh karenanya, teknologi tidak seharusnya mengurangi hal-hal yang seharusnya bisa dilakukan berdasarkan kurikulum," kata Teguh dalam pesan pers yang diterima Republika.

Workshop daring ini disambut baik oleh guru-guru. Terlihat dari banyak peserta yang antusias untuk bertanya dan juga berbagi pengalaman mengajar. Selain itu, guru-guru juga memberikan komentar yang baik terkait materi yang diberikan. "Materi dan penjelasan yang diberikan sangat detil dan luar bermanfaat bagi kita," ucap Guru SMK 17 Agustus 1945 Cluring, Banyuwangi, Tri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement