REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bangsa Arab modern yang dikenal masyarakat global saat ini tak lepas dari perkembangan sejarah yang mewarnainya. Mengenal lebih jauh bangsa Arab dapat ditelusuri melalui sejarah panjangnya.
Dalam kitab Sirah Nabawiyah karya Muhammad Ridha dijelaskan, bangsa Arab yang diketahui paling tertua adalah yang hidup setelah banjir Nabi Nuh AS.
Mereka berasal dari keturunan Yaqzhan atau Qathan. Bangsa Arab juga dikenal sebagai bangsa yang memiliki kelebihan fisik dan keberanian yang andal.
Para ahli sejarah membagi bangsa Arab menjadi tiga bagian. Antara lain Arab Ba’idah (yang punah), Arab Aribah (leluhur asli bangsa Arab), dan Arab Musta’ribah (campuran).
Bangsa Arab Ba’idah merupakan nenek moyang bangsa Arab yang jejak sejarahnya secara rinci telah hilang ditelan zaman. Hal itu disebabkan sudah jauh masa tersebut sementara tidak ada alat-alat ilmu pengetahuan yang bisa digunakan untuk menyelidiki bekas-bekas peninggalan mereka. Di antara yang dimaksud Arab Ba’idah adalah kaum As, Tsamud, Thusam, dan Jurhum pertama.
Sedangkan bangsa Arab Aribah mereka yang merupakan keturunan Saba. Nama aslinya adalah Abdu Syams bin Yasjub bin Ya’rib bin Qahtan. Dinamai Saba karena dia gemar berperang melawan musuh. Raja-raja di Yaman merupakan keturunan Saba.
Adapun Arab Jurhum pertama adalah mereka yang tinggal di Yaman. Mereka berbahasa Ibrani dan hidup semasa dengan bangsa As. Mereka disepakati oleh para sejarawan sebagai bangsa Arab yang kemungkinan besar juga sudah punah.