Rabu 24 Jun 2020 22:09 WIB

Gojek Mulai Terapkan Strategi Khusus Hadapi Pandemi

Gojek akan fokus pada tiga inti bisnis.

Aplikasi GoLife menutup sejumlah layanannya
Foto: gojek.com
Aplikasi GoLife menutup sejumlah layanannya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Aplikator besutan anak bangsa, Gojek, memutuskan untuk memperkuat bisnis inti perusahaan mengingat dampak layanan tersebut yang sangat luas di masyarakat. Keputusan yang diumumkan oleh perusahaan tersebut melalui enam belas (16) sesi town hall meeting secara internal kepada karyawan hari ini merupakan bagian dari langkah jangka panjang Gojek dalam menghadapi pandemi Corona.

Bisnis inti yang akan jadi fokus Gojek ke depan adalah transportasi, pesan-antar makanan dan uang elektronik. Bersamaan dengan penetapan strategi perusahaan  ke depan. Manajemen Gojek juga mengumumkan dua keputusan utama lainnya, yaitu terkait penghentian sejumlah layanan non-inti yang terdampak pandemi dan restrukturisasi organisasi secara menyeluruh dalam rangka optimalisasi pencapaian pertumbuhan yang berkesinambungan di masa mendatang.

Pengumuman tersebut sengaja disampaikan secara langsung oleh kedua co-CEO Gojek kepada karyawan di tiap divisi hari ini, Rabu (24/6) supaya pesan dapat disampaikan lebih personal sekaligus memberikan kesempatan kepada karyawan untuk bisa berdialog dengan pihak manajemen dan memahami lebih detail mengenai perubahan yang dilakukan.

Dia mengatakan, keluarga besar Gojek diminta merespons apa yang terjadi di luar sana dan meningkatkan fokus untuk membangun bisnis yang kokoh, lebih efisien yang dapat terus bertahan seiring dengan berjalannya waktu dan tetap relevan dengan kondisi yang ada. 

"Fokus pada layanan inti, menghentikan layanan yang tidak dapat bertahan di tengah pandemi, dan mengambil keputusan berani untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan prioritas pelanggan akan memastikan kita dapat selalu membuat dampak positif bagi kehidupan jutaan orang serta juga memastikan pertumbuhan di masa mendatang. Namun, kami memohon maaf sebesar-besarnya kami harus mengambil keputusan sulit untuk kita dapat mengimplementasikan hal ini,” papar Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo - CoCEO Gojek dalam surat kepada karyawan.

Lebih lanjut, mengenai penghentian layanan non-inti, Gojek maka akan mulai meniadakan layanan GoLife yang meliputi layanan GoMassage dan GoClean. Serta, GoFood Festival yang merupakan jaringan pujasera GoFood di sejumlah lokasi. 

Keputusan ini diambil berdasarkan hasil evaluasi mendalam terhadap situasi makroekonomi dan perubahan perilaku masyarakat akhir-akhir ini yang cenderung lebih waspada terhadap aktivitas yang melibatkan kontak fisik ataupun kegiatan yang tidak memungkinkan untuk berjaga jarak. Aplikasi GoLife akan dapat digunakan hingga tanggal 27 Juli mendatang.

Sebaliknya, layanan GoLife maupun GoFood Festival membutuhkan interaksi jarak dekat. Oleh karenanya, kedua lini bisnis yang sebelum pandemi corona sempat menjadi tumpuan layanan Gojek mengalami penurunan permintaan secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir seiring dengan pandemi. 

Atas kondisi tersebut, serta berdasarkan evaluasi terhadap struktur perusahaan secara keseluruhan, Gojek terpaksa merumahkan sebanyak 430 karyawan (setara 9% dari total karyawan), di mana sebagian besar berasal dari divisi yang terkait dengan GoLife dan GoFood Festival. Ini merupakan satu-satunya keputusan pengurangan karyawan yang Gojek lakukan di tengah situasi corona.  

Dia mengatakan, salah satu ketakutan terbesarnya sebagai seorang pemimpin adalah mengecewakan keluarga besar gojek. "Secara pribadi, saya ingin meminta maaf untuk keputusan yang harus kita ambil. Kepada kalian yang harus meninggalkan Gojek, tolong diketahui bahwa ini adalah kesalahan kami berdua, saya dan Andre, bukan kalian," kata Kevin

Dia mengatakan, sangat berterima kasih kepada mereka yang telah berkontribusi bagi kesuksesan Gojek selama bertahun-tahun. 

"Kalian telah menjadi bagian yang bernilai dari sejarah dan perjalanan Gojek; setiap perusahaan akan beruntung untuk memiliki kalian di dalam tim mereka dan kami akan membantu kalian semaksimal mungkin untuk dapat melangkah lebih jauh di perjalanan karir kalian. Tolong jangan ragu untuk menghubungi saya langsung jika ada yang ingin kalian bicarakan,” kata Kevin.

Andre Soelistyo menambahkan, ia dan Kevin memaklumk jika keputusan ini menyebabkan kesedihan, kemarahan, dan kekecewaan. Dia berharap mereka yang dilepas tidak kehilangan rasa cinta terhadap Gojek. 

"Saya berharap ketika kalian berada di jalan, dan melihat mitra driver Gojek yang dengan bangga memakai helm dan jaket hijau, kalian akan selalu ingat dan merasa bangga, bahwa kalian memiliki peran penting dalam mewujudkan ini semua," ujarnya.

Di satu sisi, kata dia, manajemen memahami apabila penutupan layanan GoLife akan berdampak pada mitra GoLife yang aktif menggunakan platform sebelum adanya pembatasan karena pandemi corona. 

Oleh karenanya, Gojek akan memberikan dukungan berupa ‘Program Solidaritas Mitra COVID-19’ kepada mitra yang terdampak dalam bentuk peningkatan keterampilan melalui pelatihan online yang dapat menjadi bekal jangka panjang bagi mitra untuk memperoleh penghasilan tambahan. 

"Selain itu, Gojek juga akan memberikan program bantuan dana tunai untuk mitra aktif yang memenuhi kriteria," kata dia.

Kemudian, ujarnya, bagi karyawan Gojek yang terdampak dengan keputusan ini, pihak manajemen telah menyiapkan sejumlah benefit, termasuk pesangon di atas standar yang ditetapkan pemerintah. Seperti, gaji penuh selama periode pemberitahuan, perpanjangan asuransi kesehatan hingga akhir 2020, dukungan konsultasi psikologis dan kesejahteraan, bantuan konsultasi mencari kesempatan pekerjaan baru, pembayaran cuti tahunan dan hak lainnya.

Kemudian, penghapusan annual cliff untuk pemberian ekuitas dan karyawan diperbolehkan membawa laptop yang mereka gunakan saat di Gojek untuk membantu mencari pekerjaan lain.  

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement