REPUBLIKA.CO.ID,SIGI -- Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, terus mengupayakan agar para penyintas bencana gempa dan likuefaksi 28 September 2018 segera menempati hunian tetap (huntap) sebagai langkah percepatan pemulihan masyarakat pascabencana.
"Untuk percepatan pemulihan ada pihak-pihak dari lembaga swadaya masyarakat dan lembaga non-pemerintah, perbankan, lembaga kemanusiaan yang turut serta membantu. Pemerintah sangat berterima kasih terhadap bantuan-bantuan tersebut," ucap Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta di Sigi, Kamis (25/6).
Untuk percepatan pemulihan penyintas, beberapa lembaga swadaya, lembaga kemanusiaan dan perbankan turut serta membantu Pemkab Sigi dalam kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi untuk pemulihan. Lembaga-lembaga tersebut di antaranya Yayasan Budha Tzu Chi yang membangun hunian tetap (huntap) sebanyak 1.000 unit di kawasan lokasi relokasi Desa Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru.
Pemkab Sigi menyebut huntap yang dibangun Budha Tzu Chiitu berdiri di atas lahan relokasi seluas kurang lebih 104 hektare. Tahap pertama dibangun sebanyak 500 unit. Saat ini jumlah rumah/huntap tahap satu yang telah selesai dibangun oleh Budha Tzu Chi sebanyak 125 unit.
Kemudian hunian tetap yang dibangun oleh Bank Mayapada melalui dana CSR-nya, sebanyak 72 unit di lokasi relokasi Desa Pombewe. Menurut catatan Pemkab Sigi, tahapan saat ini masih pada penyiapan detail engeneering desain (DED) dan persiapan lelang yang melekat pada salah satu OPD di Pemprov Sulteng.
Terkait dengan itu, Pemkab Sigi, sebut bupati, membutuhkan kerja sama semua pihak baik eksekutif, legislatif, seluruh komponen masyarakat dan dunia usaha, agar bersama membangun kembali Kabupaten Sigi.
"Kami juga memohon saran dari orang-orang tua, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, dalam melaksanakan tugas pemerintahan ini," kata Bupati Mohammad Irwan Lapatta.