REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Setelah ditutup selama lebih dari tiga bulan, obyek wisata Baturaden di Kabupaten Banyumas, kembali dibuka, Sabtu (27/6). ''Pembukaan obyek wisata ini kami uji cobakan selama dua hari. Pengunjung yang hendak masuk juga belum dipungut biaya alias gratis, tapi harus sudah mendaftarkan melalui aplikasi 'Mas Basid','' jelas Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono, saat meninjau pembukaan obyek wisata tersebut.
Dia menyebutkan, jumlah pengunjung selama masa uji coba juga masih dibatasi hanya 500 orang per hari. ''Bila sudah lebih dari 500 orang, pendaftaran pengunjung di aplikasi 'Mas Basid' otomatis akan tertutup,'' katanya.
Selama masa uji coba ini, Wabup menyatakan, pihak Dinas Pariwisata akan melakukan evaluasi. Bila standar operasional prosedur (SOP) dan protokol kesehatan sudah berjalan dengan baik, kuota jumlah pengunjung kemungkinan akan ditambah.
Dalam uji coba hari pertama tersebut, terkesan jumlah pengunjung yang datang obyek wisata sangat sedikit. Hal ini juga diakui Wabup Sadewo.
''Memang kelihatan kosong nyemplong dan lengang. Saya tidak tahu apakah pengunjung ada 500 orang atau tidak,'' katanya.
Meski demikian dia menyebutkan, penyiapan sarana protokol kesehatan di obyek wisata sudah sangat baik. Dia menyebutkan, kalau nantinya jumlah kuota pengunjung ditambah, diharapkan kondisi di obyek wisata tetap harus memperhatikan physical distancing.
Mengenai kemungkinan pembukaan secara resmi, Wabup mengatakan masih membutuhkan penyiapan regulasi dan penyempurnaan aplikasi Mas Basid. Termasuk pembicaraan dengan pihak perbankan dan persetujuan DPRD Banyumas.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, Asis Kusumandani mengatakan, selain membatasi wisatawan hanya 500 pengunjung, wisatawan berusia 70 tahun ke atas dan balita juga belum diizinkan masuk. ''Untuk waktu operasional, juga dibatasi mulai pukul 08.00-14.00. Sebelum masuk obwis, pengunjung akan diukur suhu tubuhnya,'' katanya.
Dia juga menyebutkan, para pedagang makanan dan berbagai barang di dalam obyek wisata, selama masa uji coba juga sudah diizinkan berjualan. ''Namun untuk transaksi, harus menggunakan transaksi non tunai,'' jelasnya.