REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ternyata tidak selamanya cinta dapat membuat hati menjadi tentram. Ada cinta yang dapat membuat manusia gundah dan sengsara, itulah yang disebut mabuk cinta.
Ibnu Qayyim Al-Jauzi dalam kitabnya berjudul Raudhah Al-Muhibbin menjelaskan, banyak hal yang bisa menyebabkan manusia mengalami mabuk cinta. Di antara sebab-sebab mabuk cinta adalah karena mencintai rupa.
Sebab seseorang mencintai rupa, maka cintanya menjadi kuat dan dia menjadi mabuk. Perasaannya melayang-layang, terlebih jika dia sudah melakukan hubungan intim dengan orang yang dicintainya tersebut.
Menurut Ibnu Qayyim, dalam keadaan seperti itu maka penalaran orang yang sedang dimabuk cinta akan berkurang. Bahkan tak sedikit yang sudah menanggalkan nalarnya.
Namun demikian, mabuk cinta juga bukan diartikan kepada antara orang dengan orang semata. Ibnu Qayyim berpendapat bahwa terdapat hal-hal lain yang dapat membuat orang menjadi mabuk yang menimbulkan cinta, fanatisme, dan ego.
Antara lain disebabkan harta, kedudukan, dan amarah yang memuncak. Jika kemarahan benar-benar memuncak, mabuk yang ditimbulkan darinya serupa seperti orang yang mabuk karena minuman. Karena itulah, Nabi Muhammad bersabda: “Tidak ada talak ketika marah,”.