Rabu 01 Jul 2020 10:28 WIB

Rusia Umumkan Kesuksesan Tes Awal 3 Model Vaksin Covid

Tim peneliti Vektora Rusia sedang memproduksi vaksin generasi pertama.

Rep: Puti Almas/ Red: Fuji Pratiwi
Covid-19 (ilustrasi). Sebuah Pusat Penelitian Virologi dan Bioteknologi Rusia, Vektora, mengumumkan tes awal yang dilakukan pada tiga model vaksin untuk infeksi virus corona jenis baru (SARS Cov-2) penyebab Covid-19 berhasil diselesaikan.
Foto: www.freepik.com
Covid-19 (ilustrasi). Sebuah Pusat Penelitian Virologi dan Bioteknologi Rusia, Vektora, mengumumkan tes awal yang dilakukan pada tiga model vaksin untuk infeksi virus corona jenis baru (SARS Cov-2) penyebab Covid-19 berhasil diselesaikan.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Sebuah Pusat Penelitian Virologi dan Bioteknologi Rusia, Vektora, mengumumkan tes awal yang dilakukan pada tiga model vaksin untuk infeksi virus corona jenis baru (SARS Cov-2) penyebab Covid-19 berhasil diselesaikan. Ketiga model vaksin ini juga dinilai sukses dalam memberi perlindungan. 

Direktur Vektora Rinat Maksutov mengatakan, tiga vaksin Covid-19 yang sedang diuji berhasil menciptakan imunitas pasien terhadap virus SARS Cov-2. Ia juga mengatakan saat ini tim peneliti yang terdiri atas 100 spesialis tengah bekerja memproduksi vaksin generasi pertama melawan infeksi virus SARS Cov-2, demikian dilansir Shafaaq, Selasa (30/6).

Baca Juga

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 9 Juni lalu menyebut ada 136 vaksin yang diajukan dan 10 di antaranya dikategorikan dalam evaluasi klinis. Banyak negara yang mengembangkan upaya memproduksi satu-satunya pencegah Covid-19, meski diyakini tak sedikit yang hasilnya masih jauh dari harapan. 

Pada Desember 2019, SARS Cov-2 pertama kali ditemukan di Wuhan, Ibu Kota Provinsi Hubei, China. Sejak saat itu, virus terus menyebar secara global.

Berdasarkan data Worldometers hingga Senin (29/6) terdapat 10.429.791 kasus Covid-19 dan 508.630 kematian di seluruh dunia. Sementara, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh adalah 5.684.091 orang.

Bagi banyak orang, Covid-19 dapat hanya menimbulkan gejala ringan atau sedang, seperti demam dan batuk. Namun, bagi sebagian  lainnya, terutama orang dewasa yang lebih tua dan orang-orang dengan masalah kesehatan yang telah ada sebelumnya, infeksi virus dapat menyebabkan sakit yang lebih parah, termasuk pneumonia, bahkan kematian.  

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement