REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Bupati Bogor Ade Yasin mengaku tengah mencari oknum aparat yang terlibat "mengamankan" acara khitanan di Desa Cibunian Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor Jawa Barat. Acara khitan itu menghadirkan pedangdut Rhoma Irama.
"Kami sedang mencari pihak-pihak yang terlibat mengamankan, orang yang nongkrongin, aparat di bawah, nanti terungkap," ucap Ade Yasin usai menghadiri peringatan HUT Polri di halaman Mapolres, Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu.
Menurutnya, beberapa hari sebelum acara berlangsung, ia mengutus petugas gabungan untuk menyampaikan surat peringatan sebagai larangan atas kegiatan yang sempat diumumkan Rhoma Irama melalui rekaman video.
Dalam surat peringatan yang ditujukan pada Surya Atmaja sebagai penyelenggara itu tercantum poin bahwa petugas akan melakukan pembubaran jika acara tetap jadi diselenggarakan. Tapi, hingga berakhirnya acara, tidak ada langkah pembubaran oleh petugas yang berjaga di lokasi acara sejak siang hari.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu menyebutkan bahwa telah melakukan pemeriksaan secara estafet terhadap pihak-pihak terkait acara yang mengundang kerumunan massa pada Minggu (28/6). "Baru meriksa penyelenggara nanti siapa-siapa nya lagi dari pihak Polres (yang periksa), sudah diserahkan," ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Bogor AKBP Roland Ronaldy terkesan menepis dugaan mengenai adanya oknum petugas yang tidak melakukan langkah pembubaran dan malah mengamankan acara. "Itu masih kita periksa dulu, emang ada beking? saya rasa tidak ada. Yang ada adalah aparat yang di sana itu semua ada untuk mengecek protokol kesehatan," tutur mantan penyidik di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.