Jumat 03 Jul 2020 08:05 WIB

Mahasiswa UMM Edukasi Covid-19 kepada Masyarakat Sampang

Tim akan memberikan materi tentang penyebab, gejala, dan cara pencegahan Covid-19.

Rep: wilda Fizriyani/ Red: Hiru Muhammad
mahasiswa program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membuat kegiatan Open Course Platform pengedukasian masyarakat Kabupaten Sampang tentang Covid-19. Kegiatan ini menggunakan sistem pembelajaran daring.
Foto: Humas UMM
mahasiswa program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membuat kegiatan Open Course Platform pengedukasian masyarakat Kabupaten Sampang tentang Covid-19. Kegiatan ini menggunakan sistem pembelajaran daring.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Sejumlah mahasiswa program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membuat kegiatan Open Course Platform pengedukasian masyarakat Kabupaten Sampang tentang Covid-19. Kegiatan ini menggunakan sistem pembelajaran daring.

Koordinator Kelompok 11 PMM UMM Sampang, Maghfiroh mengatakan, tim akan memberikan materi tentang penyebab, gejala, dan cara pencegahan Covid-19. Kemudian membahas panic attack yang dialami oleh mayoritas masyarakat ketika menghadapi pandemi Covid-19. "Isu-isu pengobatan Covid-19, serta gizi apa saja yang dapat menambah imunitas tubuh manusia," kata Maghfiroh.

Tim telah menyiapkan satu harinya untuk setiap seri yang berisi masing-masing satu handsanitizer, masker dan brosur. Lalu memberikan tambahan suplemen vitamin C sebanyak satu strip dan pulsa yang akan ditransfer ke masing-masing nomer ponsel pemenang. Selain itu, pihaknya akan memberikan modul elektronik (e-modul) yang bebas diakses oleh masyarakat Sampang.

Untuk pembuatan Open Course Platform, Maghfiroh hanya membutuhkan media seperti laptop atau ponsel yang dapat mengakses sinyal internet. Lalu literatur pustaka seperti buku yang diterbitkan oleh kementerian kesehatan maupun WHO. Tim juga memakai aplikasi pengeditan foto untuk menunjang penampilan e-modul agar masyarakat lebih tertarik untuk membaca.

Menurut Maghfiroh, ide Open Course Platform atau belajar daring serta e-modul ini berangkat dari minimnya pengetahuan masyarakat tentang Covid-19. Masyarakat Sampang kurang mengetahui gejala, pencegahan dan  cara mengendalikan rasa panik saat menghadapi pandemi. Mereka juga belum memahami etika serta adab yang dilakukan selama pandemi Covid-19 termasuk pengobatan Covid-19 dan gizi yang perlu dipenuhi.

Pembuatan Open Course Platform dan e-modul ini juga dilatarbelakangi keinginan membantu perjuangan tenaga medis serta relawan Covid-19 di Sampang-Madura dalam melawan virus corona. "Caranya dengan menambah wawasan masyarakat sehingga mereia dapat lebih waspada dan memperhatikan keadaan sekitar," ucapnya dalam keterangan pers, Kamis (2/7).

Tujuan pembuatan e-modul sendiri untuk membekali masyarakat dengan informasi valid dan terkini terkait Covid-19. Masyarakat dapat mengetahui langkah tepat untuk memastikan keselamatan diri saat terlibat dalam pandemi Covid-19. Setidaknya sesuai dengan kewenangan atau protokol yang diberikan oleh pemerintah.

Proses pembuatan Open Course Platform dan e-modul diawasi dan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan, Setyo Wahyu S. Setyo berharap, kontribusi Open Course Platform dan e-modul ini dapat membantu masyarakat Sampang dalam meminimalisasi serta mengantisipasi bertambahnya pasien positif Covid-19. "Dan untuk memutus rantai penularan di Kabupaten Sampang-Madura," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement