Sabtu 04 Jul 2020 07:50 WIB

Sumur Wakaf ACT Bantu Kekeringan di Gunungkidul

ACT telah membangun 30 sumur wakaf di Yogyakarta.

Rep: Zahrotul Octaviani/ Red: Dwi Murdaningsih
Pembangunan sumur wakaf yang dilakukan Global Wakaf-ACT DIY di  Dusun Grogol, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, DIY
Foto: act
Pembangunan sumur wakaf yang dilakukan Global Wakaf-ACT DIY di Dusun Grogol, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, DIY

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di beberapa wilayah Indonesia, ketersediaan air bersih masih menjadi masalah tatkala keberadaan air sulit didapat. Salah satunya, terjadi di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta.

Global Wakaf - ACT DI Yogyakarta terus berupaya meredam krisis air bersih di sana dengan membangun Sumur Wakaf di wilayah-wilayah terdampak. Sebuah sumur Wakaf dibangun di Dusun Waduk, Desa Salam, Kecamatan Patu, Kamis (1/7) kemarin.

Baca Juga

Menurut penjelasan warga setempat, wilayah ini termasuk dusun yang mengalami kekeringan dan kesulitan air bersih. Warga bahkan harus melakukan iuran untuk beli air bersih dari truk tangki milik usaha swasta berkapasitas 5.000 liter.

“Ya maklumlah, kebanyakan warga di sini adalah petani tadah hujan. Jadi pas tidak ada hujan seperti tahun kemarin itu, warga sini juga pada gagal panen,” ujar Kepala Dusun Waduk, Asmuni, dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Sabtu (4/7).

Memasuki musim kemarau seperti saat ini, segala kebutuhan air di Desa Salam mengandalkan air bersih dari sumur dangkal yang digali dekat sawah. Letaknya 500 meter sebelah barat dari pemukiman warga

Sumurnya itu kedalamannya hanya sekitar 3 meter. Airnya kemudian dimanfaatkan warga dengan menggunakan pipa yang mengalir ke bawah, ke setiap rumah. Dalam pemakaiannya, warga harus irit agar mencukupi semuanya.

Namun, di saat musim kemarau yang cukup panjang melanda seperti tahun lalu, sumur galian yang terletak di dekat sawah tersebut akan kehabisan air. Hal tersebut menyebabkan warga harus mencari pasokan air bersih dari tempat lain, salah satunya dengan membeli air bersih.

Mengantisipasi kondisi berulang, Global Wakaf – ACT DI Yogyakarta sejak Mei lalu sudah intens melakukan pencairan titik yang memiliki potensi sumber air yang melimpah di sekitaran Dusun Waduk.

Setelah dilakukan pencarian dan musyawarah dengan warga setempat, dipilihlah titik di dekat Masjid Al Jihad sebagai lokasi pengeboran dan pembangunan Sumur Wakaf.

Proses pengeboran sempat mengalami berbagai halangan. Kondisi tanah tempat sumur digali, didominasi bebatuan keras berwarna hitam.

Beberapa kali tim pengebor harus mengganti mata bor karena rusak saat berusaha menembus bebatuan. “Sehari saja kadang cuma dapat satu sampai dua meter karena sering kena batu,” ucap tim pengebor Sumur Wakaf, Widi.

Kerja keras dari awal Mei itu berbuah hasil pada akhir Juni ini. Satu unit Sumur Wakaf telah selesai dibangun di Dusun Waduk dengan kedalaman 82 meter. Sumber airnya diketahui cukup baik saat tim mencoba mengalirkan airnya dua jam tanpa berhenti.

Menurut penjelasan Kepala Dusun setempat, hadirnya air bersih di dusunnya akan dimanfaatkan untuk keperluan Masjid Al Jihad. Kebetulan, letaknya tidak jauh dari lokasi, serta akan dialirkan ke masyarakat padusunan setempat yang terdiri dari 4 RT dan 167 kepala keluarga.

Sementara itu Koordinator Program Sumur Wakaf, Kharis Pradana menyampaikan, sumur yang dibangun di Dusun Waduk tersebut menjadi Sumur Wakaf yang ke-30 yang telah dibangun Global Wakaf - ACT DI Yogyakarta di Gunungkidul dan sekitarnya.

Selain itu, saat ini tim juga tengah membangun satu unit Sumur Wakaf di Kecamatan Gedangsari, Gunungkidul untuk membantu mengurai permasalahan air bersih setempat.

“Semua Sumur Wakaf yang telah dibangun di Gunungkidul dan sekitarnya, keseluruhan adalah berkat dari amanah para wakif. Semoga semuanya dapat memberi manfaat yang luas terutama untuk kemudahan akses air bersih masyarakat. Semoga secara perlahan Sumur Wakaf ini mampu mengurai permasalahan air bersih di Gunungkidul,” ucap Kharis. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement