Senin 06 Jul 2020 13:47 WIB

Penumpang KRL Normal, Bima Arya Kewalahan

Bima Arya sebut bantuan bus gratis tak dapat mengurai penumpukan di Stasiun Bogor.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah calon penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Commuterline mengantre memasuki Stasiun KA Bogor di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (29/6).
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Sejumlah calon penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Commuterline mengantre memasuki Stasiun KA Bogor di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (29/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengeluhkan jumlah penumpang kereta rel listrik (KRL) yang terus mengalami peningkatan setiap Senin. Bahkan, penumpang hampir mencapai kondisi normal yang biasanya sebanyak 200 ribu orang setiap harinya

Bima mengatakan, telah berkoordinasi dengan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Doni Monardo. Namun, penumpang yang telah dibagi dalam shift kerja tetap saja menggunakan kereta rel listrik (KRL) pada waktu yang bersamaan.

"Ini tidak bisa begini semua. Kita juga kewalahan. PT KCI (Kereta Commuter Indonesia) juga kewalahan," keluh Bima di Stasiun Bogor, Senin (6/7).

Menurut Bima, shift kerja bisa lebih efektif lagi jika jarak kerjanya lebih dijauhkan. Demikian, karyawan yang bekerja di DKI Jakarta tak menggunakan KRL secara bersamaan.

Bima menjelaskan, telah menyiapkan bantuan bus gratis untuk mengurangi kepadatan penumpang di Stasiun Bogor. Namun, bantuan itu tak dapat mengurai penumpukan di Stasiun Bogor.

Solusi lain, Bima menguraikan, penumpang KRL bisa dapat diurai dengan cepat jika gerbong KRL tak lagi dibatasi 75 penumpang. Namun, kata dia, harus dipastikan dulu kerentanan persebaran Covid-19 di KRL.

"Tapi kan ini perlu kajian akademis juga. Makanya kita sepakat dengan Pak Gubernur (Jawa Barat) akan sering dilakukan tes di sini. Untuk mengukur kerentanan," jelas Bima.

Vice President Corporate Communications KCI Anne Purba di Stasiun Bogor, calon pengguna KRL mengantre sejak pukul 05.30 WIB hingga halaman parkir stasiun Senin (6/7). Antrean serupa juga terjadi di Stasiun Cilebut, Bojong Gede, Bekasi, dan Rangkasbitung.

"Hingga pukul 10.00 WIB tercatat ada 166.044 pengguna KRL, meningkat tujuh persen dibanding Senin (29/6) lalu pada kurun waktu yang sama," kata Anne.

Di Stasiun Bogor, lanjut dia, setiap pemberangkatan bus bantuan dari pemerintah terus ramai digunakan para calon pengguna KRL. Bus yang mulai beroperasi sejak pukul 05.00 WIB telah melayani trayek Stasiun Bogor menuju Tebet, Manggarai, Tanah Abang, dan Juanda.

Anne mengungkapkan, PT KCI terus menginformasikan kondisi antrean di sejumlah stasiun melalui aplikasi KRL Access dan twitter @commuterline. Update informasi berkala ini sudah dilakukan sejak 29 Juni 2020 lalu.

"Bahkan update informasi kondisi antrean ini kini menjangkau hingga Stasiun Cilebut sampai Stasiun Depok sehingga para calon pengguna KRL dapat menyesuaikan waktu keberangkatannya," jelas dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement