REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjelaskan, di masa depan penggunaan teknologi dalam pembelajaran akan semakin didorong. Namun, bukan berarti belajar sepenuhnya melalui jaringan internet.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud, Totok Suprayitno menggunakan teknologi dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Oleh karena itu, bantuan teknologi akan lebih dibutuhkan di masa depan.
"Ke depan teknologi ini kan berkembang, jangkauan berkembang. Ketika teknologi sudah semakin terjangkau, itu teknologi jelas lebih efisien dibandingkan modul-modul tercetak," kata Totok, dalam telekonferensi, Senin (6/7).
Sementara itu, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Iwan Syahril menambahkan, peran guru tetap tidak tergantikan. Kemendikbud, kata dia juga telah menyiapkan berbagai macam cara untuk meningkatkan kompetensi guru.
"Nanti bagaimana kompetensi para pendidik untuk memanfaatkan teknologi, untuk bisa menciptakan pembelajaran yang efektif. Pada saat ini terjadi sebuah kondisi yang destruktif dimana pandemi memaksa banyak pihak untuk belajar dari rumah," kata Iwan.
Kemendikbud, lanjut Iwan juga berkomitmen untuk membuat guru tidak merasa ragu memanfaatkan kecanggihan teknologi. Di antaranya, adalah saat ini Kemendikbud menyelenggarakan webinar yang ditujukan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Di dalam webinar tersebut, diberikan topik-topik yang diperkirakan cocok untuk PJJ. Secara umum misalnya topik mengenai dampak psikologis siswa karena pandemi dan bagaimana peran orang tua dan guru menuju pembelajaran yang efektif. "Ini kita kolaborasi dengan banyak ekosistem, supaya untuk meningkatkan kompetensi bukan hanya dari guru, tapi juga kepala sekolah, orang tua dan masyarakat secara umum," kata Iwan.