REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyiapkan laboratorium terpadu untuk menguji sampel tes usap. Uji sampel dilakukan dengan menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR) dalam rangka penanggulangan COVID-19.
"Perguruan tinggi merupakan bagian dari masyarakat khususnya di bidang pendidikan, sehingga Unsoed punya kewajiban bersama masyarakat yang lain dan pemerintah untuk menanggulangi atau melawan COVID-19," kata Rektor Unsoed Purwokerto Prof. Suwarto saat dihubungi di Purwokerto, Senin (6/7).
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan pihaknya bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Banyumas sedang berusaha untuk membangun laboratorium terpadu untuk menganalisis sampel tes usap (swab) dengan menggunakan PCR. Selain dengan Pemkab Banyumas, kata dia, pembangunan laboratorium tersebut juga berkat dukungan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan berupa reagen dan beberapa peralatan lainnya.
"Hanya ruangan kami belum ada ruangan yang memenuhi standar BSL (Biosafety Level) II. Kemudian kami mengadakan alatnya, tapi ruangannya belum, ini sedang kami susun ruangan untuk bisa memenuhi standar BSL II," jelasnya.
Ia mengatakan, persiapan laboratorium tersebut ditargetkan selesai dalam pekan ini karena diharapkan bisa digunakan mulai minggu depan, sehingga dapat untuk membantu Pemkab Banyumas dalam menganalisis sampel tes usap. Lebih lanjut mengenai upaya penanggulangan COVID-19 di internal Unsoed, Rektor mengatakan semua aktivitas, baik akademik maupun manajemen, harus menerapkan protokol kesehatan COVID-19 dengan ketat guna mencegah penyebaran virus corona jenis baru tersebut.
Khusus untuk kegiatan akademik, kata dia, hingga saat ini masih dilakukan secara daring dengan tujuan untuk melindungi mahasiswa, dosen, staf, dan masyarakat agar tidak sampai terinfeksi COVID-19. Menurut dia, Unsoed juga sudah membuat Gugus Reaksi Cepat Penanganan COVID-19 yang bertugas membantu masyarakat dan mahasiswa yang terdampak COVID-19 termasuk memberikan bantuan kepada mahasiswa berupa pengurangan uang kuliah tunggal (UKT).
"Berbagai macam kegiatan kemasyarakatan termasuk penelitian, juga banyak dialihkan untuk penanggulangan COVID-19. Misalkan, pengabdian masyarakat untuk memberikan edukasi terkait dengan pencegahan COVID-19, alat pelindung diri, dan sebagainya termasuk sembako kepada masyarakat yang terdampak COVID-19," katanya.